Bisnis.com, JAKARTA—Ketua DPC Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Surabaya Stenvens H. Lesawengen menilai pemberian subsidi kepada PT Pelayaran Nasional Indonesia dari Kementerian Perhubungan bisa mengancam eksistensi kapal swasta.
Pasalnya, kapal kargo dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, sudah melayani rute-rute ke daerah Indonesia Timur, tak terkecuali Papua.
“Saya kira pemerintah harus lebih melihat pada hal-hal realita yang terjadi di lapangan dimana kapal-kapal yang sudah mengangkut kargo ke Papua sudah banyak jumlahnya,” ucapnya, Senin (2/11/2015).
Dia menyebutkan setidak dalam sepekan ada tiga unit kappa kargo yang berangkat dari Surabaya menuju Papua. Kapal ukuran terkecil mampu mengangkut 500 unit kontainer.
Selai itu, kapal-kapal yang sudah beroperasi mengangkut barang ke Papua milik swasta sudah mencukupi. Lebih lanjut, dia meyakini harga yang dipatok PT Pelni tidak lebih murah dibandingkan millik swasta.
“Kalau memang itu sudah ada sarana yang tersedia kenapa Pelni harus ikut-ikutan,” katanya.
Mulai 4 November 2015, PT Pelni akan mengoperasikan kapal barang yang disubsidi oleh Kemenhub senilai Rp258 miliar.
PT Pelni akan melayani enam rute yakni dari Tanjung Perak ke Timikia, Merauke dan Waingapu dan Tanjung Priok ke Manokwari, Babang dan Natuna.