Bisnis.com, JAKARTA—Kunjungan wisata ke Mesir akan terpengaruh akibat jatuhnya pesawat Metrojet yang menewaskan 224 penumpang dan awak kabin pada saat negara itu berupaya memulihkan industri pariwisata yang terpukul sejak krisis politik pada 2011.
Pesawat itu tinggal landas dari wilayah Sharm El Sheik, sebuah kawasan wisata Laut Merah di Semenanjung Sinai, sebelum akhirnya jatuh setelah mencapai ketinggian 31.00 kaki. Tim investigasi Rusia dan Mesir masih melakukan penelitian atas penyebab kecelakaan itu.
Kawasan resor wisata Laut Merah yang sangat populer di kalangan wisatawan asal Rusia merupakan destinasi wisata paling banyak mendatangkan devisa bagi Mesir. Industri pariwisata negara itu terus berjuang untuk bangkit setelah terjadi kerusuhan politik yang berakhir pada jatuhnya Presiden Husni Mubarak pada 2011.
Jumlah wisatawan asing terus menurun sejak itu dan nilai tukar negara itu juga tertekan. Padahal, industri pariwisata menghasilkan US$7,3 miliar selama tahun fiskal hingga 30 Juni lalu.
Sedangkan pada empat tahun lalu pemasukan itu mencapai US$11 miliar, menurut data bank sentral negara itu sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (2/11/2015).
Sekitar seperlima dari turis mancanegara yang masuk ke Mesir berasal dari Rusia. Mereka merupakan penyumbang terbesar devisa negara di negara Afrika Utara itu.
Mesir sendiri berharap tahun ini akan menjadi tahun pemulihan atas penurunan kinerja industri pariwisata dengan target 10 juta kunjungan wisata. Sedangkan pada tahun 2010 negara itu dikunjungi oleh 14 juta wisatawan asing.
Sejumlah maskapai penerbangan internasional termasuk Emirate Airlines menyatakan akan mengurangi penerbangan ke wilayah itu sehingga akan berdampak pada industri pariwisata negara tersebut.