Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Lembaga Konsumen Tolak Cabut Subsidi Listrik

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi mengatakan, pelayanan jasa listrik PLN selalu masuk lima besar pengaduan dari konsumen.n
Krisis listrik/Ilustrasi
Krisis listrik/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi mengatakan, pelayanan jasa listrik PLN selalu masuk lima besar pengaduan dari konsumen.

"Jadi ini salah satu pengaduan dari masyarakat terkait PLN adalah adanya pemaksaan pemakaian token," kata Tulus di Dewan Pers dalam diskusi "Energi Kita", Minggu (1/11/2015).

Tulus mengatakan memang belum ada regulasi yang mengoordinir hal tersebut. Namun dalam praktik di lapangan, masyarakat mengeluhkan adanya paksaan memakai listrik dengan sistem pra bayar atau sistem pulsa (token).

"Masyarakat memang di-iming-imingi tambah daya gratis, laku ketika ditambah menjadi 1300VA, mereka dituntut dengan tarif otomatis, yang saya sebut memakai mekanisme pasar bebas dari 3 faktor, kurs rupiah, harga minyak mentah, dan inflasi, ini yang kami protes," jelas Tulus.

Oleh sebab itu, Tulus mengaku tidak setuju dengan rencana pencabutan subsidi listrik bagi masyarakat pengguna 450VA dan 900VA.

Dia menilai kebijakan itu hanyalah kedok untuk menciptakan sistem listrik market mechanism.

"Waktu itu masyarakat tidak ngeh kalau pindah ke 1300VA resikonya serius mengikuti tarif umum karena rupiah per kWh lebih mahal," ujar Tulus.

Tulus mengaku tidak setuju dengan cara subsidi listrik melalui konversi dari pengguna 450VA dan 900VA ke 1300VA karena beban ekonominya akan sangat berat.

"Itu nanti kenaikannya antara 250% sampai 300% jadi kalau tagihan sekarang Rp175.000 nanti bisa jadi Rp400.000 atau bahkan Rp600.000-an, mengapa pemerintah tidak menaikkan saja tarifnya misalnya 20% per tiga bulan, jadi tidak mengagetkan masyarakat, dan kedua subsidi bisa berkurang juga," ungkapnya.

Saat ini ada 48 juta KK yang menjadi golongan pelanggan 450A dan 900A yang mana golongan pelanggan ini masuk dalam masyarakat kecil.

Direktur Utama PLN Sofyan Basyir mengungkapkan PLN akan mencabut subsidi listrik 23 juta pelanggan secara bertahap, di mulai wilayah Jabodetabek sebesar 4 juta sampai 5 juta KK.

Maka, untuk keluarga yang masih menikmati subsidi tapi tidak memiliki kartu miskin akan diarahkan untuk menaikkan daya listrik menjadi 1300VA.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper