Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mulai Tahun Depan, Commuterline Hilangkan Loket Penjualan Tiket

PT Kereta Api Commuter Jabodetabek akan menghilangkan loket untuk pembelian tiket kereta listrik (KRL) pada tahun depan dan beralih menggunakan mesin pencetak tiket.
Vending machine KRL Commuter Line/skyscrapercity
Vending machine KRL Commuter Line/skyscrapercity

Bisnis.com, JAKARTA—PT Kereta Api Commuter Jabodetabek akan menghilangkan loket untuk pembelian tiket kereta listrik (KRL) pada tahun depan dan beralih menggunakan mesin pencetak tiket.

Direktur Utama PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ) mengungkapkan secara berkala pihaknya akan melakukan penghilangan loket di beberapa stasiun lebih dulu. Hal tersebut dimaksud untuk memudahkan penumpang untuk melakukan pembelian tiket tanpa harus mengantri lagi.

“Tahun depan mulai secara bertahap akan kami hilangkan. Ya beberapa stasiun dulu tapi belum tau di mana saja. Nantinya penumpang bisa memasukkan uang ke mesin itu dan akan mengeluarkan tiketnya,” ucapnya, Kamis (29/10/2015).

Fadhil mengungkapkan tidak hanya itu dalam pertumbuhan penumpang yang cukup tinggi targetnya, yang semula mencapai 1,2 juta orang pada 2019 diperkirakan akan tercapai pada 2018. Untuk itu perlu adanya persiapan-persiapan dini untuk memudahkan penumpang yang semakin banyak ini.

“Kalau penumpang sudah mencapai 10 juta orang kami akan melakukan penghilangan tripod gate dimana nanti penumpang langsung melakukan pengetapan tanpa penghalang sedikit pun. Seperti di Jepang tidak ada lagi penghalang di dekat mesin tap-nya kalau penumpang keluar tidak tap kartu maka akan ada alarm yang bunyi,” terangnya.

Dia menambahkan negara Prancis pun penumpangnya masih suka melompati tripod di mana mereka diburu waktu. Ini tentu akan meminimalkan waktu yang dihabiskan penumpang untuk mengantri dulu.

“Selain itu, ada juga penggunaan lain seperti untuk kartu parkir yang tidak terima uang tunai, sehingga PT KAI bisa menyaring orang yang parkir itu adalah orang pengguna KRL bukan yang lain yang menitipkan kendaraan saja,” jelasnya.

Pihaknya juga sedang meningkatkan adanya penambahan mesin EDC agar penumpang dengan mudah melakukan pengisian ulang kartu di seluruh stasiun. Ini tentunya juga menjadi kewajiban perbankan terkait untuk mensosialisasikan bagaimana cara pengisian tersebut.

Berdasarkan data statistik nasional di tahun 2013 dari 26 juta orang yang mobilisasi di Jabodetabek dengan berbagai moda transportasi, KRL hanya 3,54% atau 500rb orang. “Kalau sekarang sudah 820.000 orang berarti cuma 4%,” tutupnya.

 Perlu diketahui, PT KCJ akan menambah perjalanan KRL dari 884 perjalanan menjadi 988 perjalanan. Hal ini tentu disesuaikan dengan pertumbuhan penumpang KRL di Jabodetabek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Atiqa Hanum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper