Bisnis.com, JAKARTA—Pelaku usaha perhotelan bukanlah pedagang ritel dan begitu pula sebaliknya. Namun keduanya bisa saling berkolaborasi dan sama-sama mendatangkan keuntungan besar, terutama untuk jenis hotel butik.
Peter Whitford, pendiri sekaligus CEO perusahaan pemasok kebutuhan hotel, Parker & Morgan Global mengatakan bahwa tamu yang menginap di hotel butik punya peluang untuk melihat, menikmati pengalaman baru dan akhirnya tertarik dengan produk yang ada di hotel. Jika memang mereka mau, mereka akan melanjutkan dengan membeli barang tersebut, ujar Whitford sebagaimana dikutip dari situs hotelnewsnow.com, Kamis (29/10/2015).
Melihat peluang itu, para pemilik hotel seharusnya memiliki pola pikir bahwa mereka juga bisa memainkan peran sebagai peritel. Mereka bisa menjual barang yang berasal dari seorang tamu hotel sebagi bentuk layanan personal untuk mereka.
Whitford mengatakan keinginan untuk bermitra dengan peritel akan membuka peluang bagi praktisi hotel untuk mendapatkan sumber pendapatan baru. Sedangkan para tamu mendapatkan pengalaman baru di hotel tersebut.
LeeAnn Sauter, Pendiri dan CEO Seaside Luxe, sebuah perusahaan ritel perhotelan, menyatakan bahwa pelaku usaha perhotelan justru lebih mengetahui apa kebutuhan para tamu ketimbang peritel sendiri. Untuk itu pengusaha hotel harus bekerja dengan baik dengan menggunakan pengetahuannya di bidang ritel. Akan tetapi, hal itu bukanlah sesuatu yang harus mereka kerjakan sendiri.
“Praktisi perhotelan tidak banyak mengetahui soal usaha ritel sehingga tercipta peluang kemitraan dalam konteks itu,” ujarnya.
Dia mengatakan pengusaha hotel harus benar-benar mengetahui siapa mitranya dan tahu apa yang bisa dilakukan dengan hotelnya.
“Anda harus memastikan jika mitra Anda sesuai dengan standar dan Anda pasti tidak ingin memiliki toko yang tidak sesuai dengan citra hotel Anda,” ujarnya.