Bisnis.com, JAKARTA-- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono membuka Asia Pacific Urban for Youth Assembly (APUFY) Tahun 2015 di Hotel Shangri-La Jakarta (18/10/2015), seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Bisnis.com.
Acara tersebut diikuti oleh 300 pemuda yang terdiri dari 150 orang dari Indonesia dan 150 orang dari 34 negara yang ada di Asia Pasifik. Turut hadir dalam pembukaan acara, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Deputi Kementerian Pemuda dan Olah Raga, Gatot Dewobroto, Perwakilan UN Habitat Donald Ragant, dan pejabat eselon I Kementerian PUPR.
Dalam sambutannya, Menteri Basoeki menyampaikan pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tinggi di negara-negara Asia Pasifik menjadi keuntungan bagi generasi muda untuk menunjukkan kreativitas dalam berbagai aktivitas perkotaan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kotanya.
"Anak-anak muda penuh dengan kreativitas dalam mengatasi masalah perkotaan. Anak muda dapat mendorong pembangunan kota yang mengakomodasi kebutuhan anak muda" ujarnya.
Dia menambahkan, akses fasilitas publik, lapangan kerja, kemiskinan dan kesenjangan menjadi isu yang kerap dibahas dalam masalah perkotaan Oleh karena itu, melalui forum APUFY, generasi muda dapat menyampaikan suaranya terhadap isu tersebut, dan saling bertukar pengetahuan dan melakukan beragam aktivitas guna meningkatkan kapasitasnya sebagai calon pemimpin bagi pembangunan kota yang inklusif dan berkelanjutan.
Sementara itu pada sesi diskusi yang menghadirkan Gubernur DKI Jakarta Ahok dan Deputi Kemenpora Gatot Dewobroto, Ahok mengatakan bahwa stigma negatif yang ada pada anak muda terhadap pemerintah seperti malas, tidak transparan dan korup, harus dibuktikan sebaliknya. Ahok pun menawarkan untuk membuka magang bagi anak muda di kantornya, satu ruangan dengannya untuk membuktikan transparansi pemerintah.
Usai pembukaan hingga sore hari, para peserta mengikuti diskusi paralel yang mengangkat berbagai isu perkotaan seperti pelibatan anak muda dalam mendorong kota yang ramah anak-anak, inovasi mobilitas perkotaan dalam menghadapi kemacetan, dan kepemimpinan pemuda dalam kebencanaan dan masa depan.