Bisnis.com, SEMARANG—Untuk mengompensasi surutnya okupansi kamar hotel, Star Hotel Semarang menggenjot porsi dari sisi penjualan dan layanan makanan serta minuman.
General Manager Star Hotel Semarang Rismen Saragih mengakui tingkat keterisian kamar sepanjang tahun ini menyusut. “Kita kehilangan sekitar 20% dari acara-acara pemerintah,” katanya seusai penyerahan sertifikat hotel berbintang tiga pada Star Hotel akhir pekan lalu.
Rismen menuturkan sebenarnya pihaknya menargetkan okupansi mencapai 68% sepanjang 2015. Namun, tingkat okupansi hingga kini baru berkisar 48%. Akibatnya, manajemen terpaksa mengubah strategi dengan mencari celah untuk menutup kekurangan dari okupansi yang menyusut.
Sejauh ini setidaknya, lini makanan dan minuman memberikan sumbangan sekitar 25%. Tahun depan, Star Hotel menargetkan tingkat okupansi kamar pada kisaran 70%-72%. Untuk memenuhi target itu, Rismen juga memperbanyak gelaran acara di hotel melalui event management yang baru saja didirikan.
Sebagai informasi, saat ini Star Hotel memiliki 253 kamar dan 147 apartemen. Selain itu, Star Hotel juga tengah membangun hotel serupa di wilayah Kuta, Bali yang ditargetkan beroperasi tengah tahun depan.
Menurutnya, manajemen hotel harus kian pintar-pintar mencari peluang mengingat persaingan kian ketat. “Di Semarang tahun depan akan ada tambahan lebih dari 1.200 kamar,” ungkap Rismen.