Bisnis.com, PEKANBARU --- Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar Provinsi Riau menargetkan 5.000 keluarga miskin di daerah itu menjalankan Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) demi ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
"Alhamdulillah tahun ini Bank Riau-Kepri telah menyiapkan anggaran sebesar Rp50 miliar untuk mendukung Program RTMPE dan kemarin kami telah MoU, sepakat untuk bersama-sama mengembangkan program unggulan ini," kata Bupati Kampar Jefry Noer kepada pers di Kampar, Sabtu (17/10/2015).
Menurut dia sebelumnya ada enam perusahaan yang turut akan mendukung Program RTMPE melalui dana sosial atau CSR dan perusahaan yang lain akan segera menyusul.
"Dengan demikian, maka saya sangat optimis bahwa RTMPE ini bisa terlaksana dengan baik. Sampai akhir masa jabatan saya nanti di 2016, ditarget sebanyak 5.000 keluarga sudah memiliki RTMPE di perkarangan rumah masing-masing," katanya.
Program RTMPE merupakan program yang sangat ramah lingkungan, tidak akan ada pembukaan lahan dengan cara membakar.
"Karena lahan yang dibuka hanya seribu meter persegi dan berada di perkarangan rumah. Jadi tidak akan mungkin dibakar. Bahkan kalau bisa, lahan-lahan perkebunan sawit transmigrasi yang tidak lagi produksi, ditumbangkan saja dan digantikan dengan lahan RTMPE yang lebih menjanjikan," katanya.
Untuk tahun ini, lanjut Jefry, diharakan sebanyak 1.200 keluarga juga sudah menjalan Program RTMPE dengan dukungan berbagai pihak, mulai dari korporasi hingga perusahaan perbankan dan pemda.
Untuk menjalankan RTMPE dibutuhkan modal awal sebesar Rp120 juta, sementara bantuannya yakni sebanyak Rp50 juta dari dinas terkait, kemudian Rp20 juta dari dana CSR perusahaan dan ada juga Rp50 juta dari dana Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) Bank Riau-Kepri.
Untuk diketahui juga, kata Jefry, masyarakat yang akan menerima banduan dana merupakan masyarakat miskin yang telah dilatih di Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S).
"Sejak pertama saya menjadi bupati, sampai sekarang itu sudah ada lebih 12 ribu masyarakat miskin yang dilatih di P4S, mulai dari ilmu pertanian, peternakan dan lainnya. Namun sekarang disatukan untuk percepatan Program RTMPE," katanya.
Soal lahan, kata Jefry, jangan khawatir karena di Kampar masih banyak lahan yang bisa dimanfaatkan, bahkan rata-rata keluarga transmigrasi memiliki luas lahan seluas 5.000 meter persegi.
"Jadi tidak mungkin ada kendala di lahan. Lahan di Kampar sangat banyak dan sangat mungkin untuk pengembangan RTMPE," katanya.
RTMPE merupakan program andalan Pemda Kampar untuk menjadikan masyarakat miskin kaya raya.
Program ini merupakan integrasi antara sektor pertanian dan peternakan dengan pemanfaatan lahan hanya seluas seribu meter per segi.
Bupati Jefry Noer mencoba menggali berbagai potensi seperti biogas dan biourine yang diolah dari kotoran sapi, peternakan ayam alpu, peternakan lele, pertanian bawang dan cabai serta lainnya.
Hasil dari program unggulan itu bukan main-main, yakni satu keluarga RTMPE minimal dapat meraup uang sebesar Rp15 juta, bahkan yang serius bisa lebih dari itu.
Jefry Noer juga berharap Kampar dan Riau akan mampu swasembada daging sapi, cabai dan bawang, telur dan ayam, serta yang paling penting kebutuhan energi yang mencukupi.
"Kalau masyarakat sekarang masih panik dengan kelangkaan gas bersubsidi, kedepan ketika program ini berkembang, masyarakat tidak butuh lagi elpiji karena sudah ada biogas," katanya.
HARI PANGAN SEDUNIA Ke-35: Pemerintah Bidik 5.000 Keluarga Miskin Di Kampar Mandiri Pangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar Provinsi Riau menargetkan 5.000 keluarga miskin di daerah itu menjalankan Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) demi ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Guyuran Insentif Jadi Angin Segar Industri Properti di 2025
2 jam yang lalu