Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selamatkan Industri Sawit Indonesia

Akademisi Fakultas Pertanian Universita Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan Facrur Rozie mengatakan industri sawit Indonesia harus diselamatkan, karena komoditas perkebunan itu telah memberikan masukan untuk devisa negara.
Buah kelapa sawit/Antara
Buah kelapa sawit/Antara

Bisnis.com, BANJARMASIN ---  Akademisi Fakultas Pertanian Universita Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan Facrur Rozie mengatakan industri sawit Indonesia harus diselamatkan, karena komoditas perkebunan itu telah memberikan masukan untuk devisa negara.

"Sejak industri pertambangan terpuruk, komoditi sawit masih menjadi andalan untuk mendapatkan devisa negara di saat laju perekonomian sedang melambat," kata Akedimisi Facrur Rozie di Banjarmasin, Jumat (16/10/2015).

Menurut dia,  banyak pihak menuding perusahaan sawit menjadi salah satu penyebab bencana asap di Indonesia, hal itu harus disikapi dengan arif dan bijaksana.

Begitu juga dengan penetapan perusahaan sawit dijadikan sebagai tersangka, hingga pencabutan ijin dan pembekuan ijin,  ucap Ahli Biologi Kesuburan Tanah  Fakultas Pertanian Unlam dan melanjutkan hal itu perlu pertimbangan cukup matang.

Dia menjelaskan membakar lahan bisa mengakibatkan penurunan kualitas kesuburan tanah, karena lahan yang dibakar justru menimbulkan racun bagi tanaman.

Ketika kemarau panjang, lahan gambut menjadi kering kerontang, pada kondisi demikian  lahan rentan terbakar.

Akibat gesekan kayu, ungkap dia, bisa menyebabkan kebakaran, begitu juga aktifitas membakar sampah seringkali tidak disadari memicu kebakaran meluas.

Akademisi Pakar Lingkungan Fakultas Pertanian Unlam, Udiantoro mengatakan beberapa masyarakat di daerah Kalimantan Selatan  sudah sangat tergantung dengan industri sawit.

Tidak bisa dipungkiri, terang dia, sejak hadirnya perusahaan-perusahaan perkebunan sawit di wilayah Kalimantan Selatan, kesejahteraan masyarakat meningkat. Lebih lanjut dia mengemukakan, usaha untuk mencegah kebakaran dengan membuat kanal-kanal di lahan perkebunan, justru membuat lahan semakin kering apabila kanal dibuat di bawah permukaan air tanah.

Kemudian, lanjutnya pencegahan kebakaran lebih penting ketimbang mencari kambing hitam ketika bencana kebakaran merebak dan dalam hal ini perlu upaya pengawasan pemerintah sesuai dengan wewenang masing-masing instansi serta peran serta masyarakat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper