Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia meyakini bahwa surplus neraca perdagangan pada bulan September 2015 maupun keseluruhan kuartal III/2015 akan semakin mendukung terjaganya keseimbangan eksternal Indonesia.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan surplus Neraca perdagangan Indonesia pada bulan September 2015 meningkat, terutama didukung oleh membaiknya neraca perdagangan nonmigas.
Surplus Neraca Perdagangan Indonesia tercatat US$1,02 miliar, lebih tinggi dibandingkan surplus pada bulan Agustus 2015 senilai US$0,33 miliar.
"Kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas disebabkan oleh membaiknya ekspor sejumlah barang manufaktur di tengah-tengah penurunan impor nonmigas yang lebih dalam dibandingkan penurunan ekspor nonmigas," ujarnya dalam keterangan resmi seperti yang dikutip, Jumat (16/10/2015).
Impor nonmigas pada bulan September 2015 menurun 6,72% (m-t-m) menjadi US$9,60 miliar.
Penurunan tersebut terutama bersumber dari menurunnya impor plastik dan barang dari plastik, kendaraan bermotor dan bagiannya, dan barang dari besi dan baja. Di sisi lain, impor mesin dan peralatan listrik masih tumbuh positif.
Ekspor nonmigas pada bulan September 2015 tercatat US$11,1 miliar atau turun 1,06% (m-t-m).
"Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya ekspor bahan bakar mineral, karet dan barang dari karet, kopi, teh, rempah-rempah, dan alumunium," katanya.
Di sisi lain, lanjut Tirta, defisit neraca perdagangan migas berkurang seiring dengan penurunan impor migas yang cukup dalam. Defisit neraca perdagangan migas menurun dari US$0,58 miliar menjadi US$0,46 miliar.
Impor migas turun 9,29% (m-t-m), bersumber dari menurunnya impor hasil minyak dan gas. Sementara itu, ekspor migas turun 5,20% (m-t-m), akibat menurunnya ekspor minyak mentah, hasil minyak, dan gas.
Secara keseluruhan kuartal III/2015, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus senilai US$2,74 miliar, lebih tinggi dari surplus pada kuartal sebelumnya senilai US$2,09 miliar.
"Kenaikan ini didukung oleh membaiknya neraca perdagangan migas dan tetap surplusnya neraca perdagangan nonmigas, meskipun mengalami penurunan," tutur Tirta.