Bisnis.com, JAKARTA - PT Wijaya Karya Tbk. menargetkan konstruksi Bendungan Sei Gong di Kepulauan Riau dapat berjalan hingga 20% sampai akhir tahun ini dengan syarat proses pembebasan lahan yang mencapai 355,99 hektare dapat segera selesai.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya (WIKA) Suradi Wongso mengungkapkan, pembebasan lahan menjadi tantangan tersendiri dalam pembangunan bendungan. Hal tersebut setidaknya tercermin dalam proses konstruksi Bendungan Keureuto di Aceh, Logung di Kudus, dan Paselloreng di Makassar yang masih di bawah 30% karena sambil menunggu kesiapan lahan.
“Untuk Sei Gong ini paling tidak konstruksinya sampai 20% bisa diharapkan [hingga akhir tahun] dan pembebasan lahan segera beres,” ujarnya kepada Bisnis.com, Jumat (16/10/2015).
Seperti diketahui, pemerintah telah menandatangani kontrak pembangunan Bendungan Sei Gong senilai Rp238 miliar dengan konsorsium PT Wijaya Karya Tbk. dan PT Tusenss Krida Utama pada Selasa (13/10/2015).
Suradi menyatakan, dalam konsorsium tersebut, Wika memegang porsi 65% dan 35% sisanya dimiliki oleh PT Tusenss Krida Utama.
Rencananya, konstruksi Bendungan Sei Gong akan dilakukan selama 36 bulan, atau selesai pada 2018. Bendungan yang terletak di Desa Sijantung, Kecamatan Galang, Kota Batam ini memiliki volume 11,8 juta meter kubik dan akan mampu menyuplai kebutuhan air baku sebesar 490 liter per detik.