Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat: Kereta Cepat Harus Menyatu dengan Transportasi Lokal

Pembangunan kereta cepat JakartaBandung yang berbasis Transit Oriented Development (TOD) harus diintegrasikan dengan transportasi massal setempat, guna memberikan nilai tambah bagi transportasi umum dan memudahkan pergerakan penumpang.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan pembiayaan kereta cepat Jakarta-Bandung akan dibiayai dari utang luar negeri./JIBI
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan pembiayaan kereta cepat Jakarta-Bandung akan dibiayai dari utang luar negeri./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA — Pembangunan kereta cepat Jakarta—Bandung yang berbasis Transit Oriented Development (TOD) harus diintegrasikan dengan transportasi massal setempat, guna memberikan nilai tambah bagi transportasi umum dan memudahkan pergerakan penumpang.

Hal tersebut diungkapkan Hendrycus Andy Simarmata, pengamat perkotaan dari Universitas Indonesia setelah menyaksikan penandatanganan kerja sama PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan China Railway International Co Ltd untuk pembangunan kereta cepat Jakarta—Bandung.

Dalam kerja sama tersebut, PT PSBI  terdiri dari konsorsium empat BUMN Indonesia yakni  PT Wijaya Karya sebesar 38%, PT Kereta Api Indonesia sebesar 25%, PT Perkebunan Nusantara VIII sebesar 25% dan PT Jasa Marga 12%

“Pembangunan transit point harus bisa link and match dengan transportasi lokal. Persoalan yang kita hadapi selama ini adalah lambatnya rencana tata ruang mengantisipasi atau merespons  pergerakan bisnis seperti proyek kereta cepat ini,” ujarnya, Jumat (16/10).

Menurutnya, masyarakat perkotaan di Indonesia akan memasuki era baru di mana kecepatan menjadi kunci utama. Pertumbuhan kelas menengah yang diperkirakan mencapai 80 juta jiwa pada 2020 nanti menuntut kenyamanan hidup di kota dengan kultur yang modern.

‘Segmen kelas menegah inilah yang bisadikejar untuk persiapan agar kota nanti memenuhi stadnar hidup dari middle class-nya, termasuk untuk menyiapkan lompatan budaya juga,” ujarnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Deandra Syarizka
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper