Bisnis.com, BANDUNG - Kalangan pengusaha di Jawa Barat menilai proses relokasi industri padat karya ke Jabar Timur dan Jawa Tengah akan terus berlanjut menyusul iklim investasi lebih kondusif dan besaran pengupahan lebih rendah.
Wakil Ketua Kadin Jabar Bidang Industri Dedy Widjaja menyatakan saat ini sudah ada beberapa industri padat karya yang merelokasi usaha ke Jateng karena kondisi wilayah sangat mendukung untuk investasi.
Menurutnya, dukungan pemerintah setempat sangat terbuka terhadap investor serta upah yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan di Jabar.
"Di Jateng banyak tenaga kerja terampil karena banyak mereka yang pernah bekerja di Jabar. Bahkan, pekerja asalah Jateng diuntungkan karena relokasi pabrik membuat mereka bisa kembali ke kampung halaman," ujarnya, Jumat (16/10/2015).
Dedy menjelaskan industri padat karya yang saat ini akan merelokasi usahanya sedang melakukan survei di beberapa kabupaten di Jateng. Tetapi, pihaknya belum mengetahui persis jumlahnya.
"Jumlah pastinya belum bisa diketahui. Yang pasti jumlahnya lumayan banyak," ujarnya.
Adapun, relokasi industri padat karya dari Jabar bagian barat seperti Bogor, Karawang, Bekasi, dan sekitarnya ke Jabar bagian timur juga sudah banyak terjadi. Bahkan, beberapa industri padat karya mulai beroperasi di Majalengka.
"Relokasi industri padat karya di Majalengka dan sekitarnya juga menjadi bidikan pengusaha untuk memindahkan lokasi pabriknya, selain ke Jateng," ungkapnya.
Akan tetapi, pihaknya berharap relokasi ke Jateng dan Jabar bagian timur jangan disalahartikan sebagai penutupan usaha, tetapi sebagai upaya pemerataan perekonomian yang selama ini masih timpang.
"Jadi relokasi ini jangan hanya diartikan negatif, karena pengusaha juga ingin terjadi pemerataan pertumbuhan ekonomi, di samping untuk efisiensi," tegasnya.
Dedy meminta pemerintah daerah mempercepat pengembangan industri ke wilayah Aerocity dengan menjamin kepastian hukum bagi pelaku usaha dan ketersediaan sumber daya manusia.
Selain itu, dibutuhkan juga dukungan tata ruang yang harus segera dirampungkan, sehingga minat investor untuk menanamkan modalnya bisa mulai meningkat.