Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Semen Berharap Proyek Infrastruktur 2016 Segera Dikebut

Asosiasi Semen Indonesia berharap pengerjaan fisik proyek-proyek infrastruktur pemerintah pada 2016 dapat dimulai sejak Februari dan Maret sehingga penjualan semen nasional bisa meningkat 4%-6%.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Semen Indonesia berharap pengerjaan fisik proyek-proyek infrastruktur pemerintah pada 2016 dapat dimulai sejak Februari dan Maret sehingga penjualan semen nasional bisa meningkat 4%-6%.

Widodo Santoso, Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia, mengatakan sepanjang Januari-September 2015, konsumsi semen di Tanah Air hanya meningkat 0,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hingga akhir tahun, asosiasi optimistis penjualan dapat tumbuh sekitar 1,5%-2%. 

"Kami harapkan pada tahun depan, infrastruktur pemerintah mulainya bukan semester II, tetapi Februari-Maret sudah memulai pembangunan fisik sehingga permintaan semen relatif bergerak antara 4%-6%," kata Widodo di Kantor Presiden, Kamis (15/10/2015).

Bahkan ASI memproyeksikan peningkatan penjualan semen hingga 8% apabila proyek infrastruktur pemerintah dan swasta yang diestimasi mencapai Rp5.000 triliun bergulir hingga 2019. 

Besarnya nilai proyek-proyek infrastruktur di Tanah Air, lanjut Widodo, membuat investasi pabrik semen terus bergulir. Nilainya diklaim lebih besar dibandingkan industri yang lain. 

Pada kuartal IV/2015 ini, akan segera diresmikan tiga pabrik semen baru, yakni Semen Holcim, Semen Merah Putih, dan Semen Pan Asia. Tiga pabrik tersebut berkapasitas 7,7 juta ton, sehingga menambah kapasitas produksi semen nasional menjadi 78 juta ton per tahun. 

"Pada 2016, kapasitas meningkat menjadi sekitar 90 juta ton. Sedangkan permintaannya kalau sekarang 65 juta ton, naik menjadi 71 juta ton-72 juta ton. Jadi ada kelebihan kapasitas lebih dari 15 juta ton," katanya. 

Widodo menambahkan asosiasi juga membidik pasar ekspor untuk memasarkan semen produksi nasional. Negara tujuan ekspor semen asal Indonesia antara lain Australia, Papua Nugini, Timor Leste, Timur Tengah, Afrika, Bangladesh, Srilanka, dan Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper