Bisnis.com, OSAKA - PanaHome Corporation, anak usaha Panasonic Group di bidang konstruksi dan pengembangan properti, semakin memantapkan langkah untuk mengembangkan pemukiman pintar atau smart town di Indonesia pada 2016.
Pekan ini, Presiden PanaHome Corporation Yasuteru Fujiii bersama tim akan datang ke Jakarta, Indonesia, untuk bertemu calon partner strategis mengembangkan dua proyek perumahan berkonsep smart sollutions di wilayah sekitar Jakarta.
"Rabu depan [14/10/2015], saya akan ke Jakarta untuk bertemu para calon partner strategis untuk urusan ini [pengembangan proyek smart town]," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (9/11/2015) petang di Osaka, Jepang.
PanaHome sedang menggencarkan negosiasi dengan tiga perusahaan lokal yang akan menjadi mitra strategis untuk mengembangkan dua proyek permukiman di dua wilayah bagian timur penyangga Jakarta.
Proyek pertama terletak di bagian barat Jakarta akan dikerjakan oleh PanaHome bersama dua mitra untuk mengembangkan 320 unit rumah tapak di atas lahan seluas 2.700 ha.
Adapun proyek kedua terletak di bagian timur Jakarta, akan dikerjakan oleh PanaHome bersama satu mitra untuk mengembangkan 274 unit hingga maksimal 1.000 unit rumah tapak di atas tanah seluas 3.000 ha. Kedua proyek tersebut dijadwalkan rilis pada Oktober 2016.
Nubuo Takahashi, Direktur Divisi Bisnis Luar Negeri PanaHome Corporation, menargetkan proses negosiasi dapat selesai pada akhir tahun ini sehingga target tersebut dapat tercapai.
"Negosiasinya masih dalam proses. Kami masih akan bernegosiasi lagi untuk memutuskan porsi masing-masing pihak dalam bisnis ini. Hrapan kami akhir tahun ini proses negosiasinya akan final dan kami bisa mengumumkan joint venture itu," ujar Takahashi.
Dia menyebutkan kedua komplek permukiman tersebut akan mengadopsi konsep smart sollution yang telah lebih dulu dikembangkan oleh PanaHome di Fujisawa Sustainable Smart Town (SST) dan Shioashiya Sustainable Smart City (SSC), Jepang. Salah satu cirinya adalah aplikasi pengelolaan energi untuk seluruh komplek perumahan melalui panel surya.
"Kami ingin mengembangkan bisnis ke luar negeri, bukan hanya di Jepang. Kami akan bawa konsep seperti Fujisawa SST dan Shioashiya SSC ke Indonesia."
Untuk rumah yang dibangun di atas lahan seluas 150 m2, pihaknya berencana menetapkan harga di kisaran US$150.000 - US$200.000 per unit. Desain rumah, seluruh rangka bangunan serta material keras seperti lantai, dinding, dan sebagainya akan disediakan oleh PanaHome.
"Untuk teknologi yang akan diaplikasikan, pembeli bisa memilih sendiri. Termasuk apakah rumahnha mau pakai panel surya atau tidak. Opsional," katanya.
Takahashi mengakui tertarik masuk ke Indonesia karena pasar ini dinilai atraktif dengan jumlah populasi yang tinggi. Dengan demikian, kebutuhan akan hunian juga tinggi. Di sisi lain, Panasonic sebagai induk PanaHome di memiliki sejarah panjang dan telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia.
"Di Indonesia, Panasonic punya catatan penjualan yang bagus. Brand Panasonic juga cukup kuat dan dikenal bagus. Ini merupakan satu keuntungan sendiri dalam mengenalkan PanaHome ke masyarakat Indonesia," katanya.
Selain di Indonesia, Panasonic Group juga sedang aktif mengerahkan kekuatan kolektif perusahaan untuk mempercepat pengembangan kota pintar berkelanjutan di beberapa negara Asean. Antara lain Thailand, Vietnam, Myanmar, Filiphina, Kamboja, Malaysia, dan Singapura, dengan fokus utama di Indonesia, Thailand, dan Vietnam.