Bisnis.com, JAKARTA--PT Freeport Indonesia menginginkan divestasi 10,64% sahamnya melalui skema penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di lantai bursa.
Juru Bicara Freeport Riza Pratama mengatakan pihaknya siap mengikuti skema divestasi yang ditentukan pemerintah. Namun, jika bisa memilih, pihaknya akan melepas saham tersebut melalui IPO.
"Kami sih prefer IPO karena lebih transparan dan akuntabel," ujarnya, Jumat (9/10/2015).
Meskipun begitu, Riza mengakui ketentuan IPO memang belum ada aturannya. Oleh sebab itu, pihaknya masih menunggu revisi ketentuan divestasi yang sedang digodok oleh pemerintah. Selagi menunggu aturan tersebut, Freeport masih melakukan valuasi harga sahamnya.
"Kami tunggu konstrusi hukum yang jelas," katanya.
Adapun Freeport harus mulai menawarkan 10,64% sahamnya pada 14 Oktober 2015. Pemerintah pusat dan daerah akan mendapat prioritas utama penawaran sahamnya.
Jika pemerintah tidak berminat, akan ditawarkan ke BUMN dan BUMD. Jika masih belum terserap, maka akan ditawarkan kepada swasta nasional yang salah satu caranya bisa saja melalui IPO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
