Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan swalayan terbesar Singapura, NTUC FairPrice menarik produk kertas toilet dan produk lainnya dari perusahaan Asia Pulp & Paper (APP) karena perusahaan itu dilaporkan terlibat dalam pembakaran hutan.
NTUC FairPrice menarik seluruh produk kertas dari APP sejak sore Rabu lalu setelah pihak Dewan Lingkungan Hidup Singapura mengeluarkan larangan yang bersifat sementara. Sejumlah produk yang dilarang termasuk kertas tisu merek Paseo, Nice dan Jolly.
“Kami menginisiasi pertemuan dengan berbagai pihak yang terkait ketika daftar perusahaan termasuk APP disebut para pejabat memiliki kontribusi munculnya kabut asap,” ujar Seah Kian Peng, CEO NTUC FairPrice sebagimana dikutip Bloomberg, Jumat (9/10/2015).
Meski menjadi fenomena tahunan, kabut asap dari pembakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan pada tahun ini diperburuk oleh kondisi cuaca kering akibat El Nino. Kabut asap menyelimuti hampir seluruh negara Asean sejak lima pekan terakhir.
Langkah FairPrice tersebut menunjukkan dukungan konsumen yang merasa dirugikan akibat kabut asap. Kabut asap yang tidak saja merugikan industri pariwisata, namun juga menganggu kesehatan dan produktivitas.
Seah, yang merupakan anggota parlemen Singapura, menyatakan pihaknya mempelopori langkah itu karena besarnya pangsa pasar swalayan tersebut.