Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Petani: 3 Subsektor Ini Dongkrak Kesejahteraan Petani Banten

Badan Pusat Statistik (BPS) Banten mencatat ada tiga subsektor yang memacu peningkatan nilai tukar petani (NTP) di Banten pada September jadi 104,84.
Ilustrasi: Petani mengumpulkan jagung hasil panen, di kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (10/5/2015)./Antara-Abriawan Abhe
Ilustrasi: Petani mengumpulkan jagung hasil panen, di kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (10/5/2015)./Antara-Abriawan Abhe

Bisnis.com, TANGERANG—Badan Pusat Statistik (BPS) Banten mencatat ada tiga subsektor yang memacu peningkatan nilai tukar petani (NTP) di Banten pada September jadi 104,84.

Kepala BPS Banten Syech Suhaimi menyebutkan subsektor yang dimaksud ialah tanaman pangan, peternakan, dan perikanan. Masing-masing mengalami kenaikan 3,24%, 0,37%, dan 1,35%.

“Kenaikan NTP hanya 0,85% karena terhambat turunnya subsektor tanaman perkebunan rakyat 2,52% dan hortikultura 1,12%,” ucapnya dalam paparan data NTP Banten, Rabu (7/10/2015).

NTP untuk subsektor tanaman pangan/padi dan palawija memang mengalami kenaikan 3,24% menjadi 109,12. Ini disebabkan laju kenaika indeks harga yang diterima petani mencapai 3,28%. Sementara indeks yang dibayar lajunya hanya 0,04%.

Indeks yang diterima (It) itu naik karena ada peningkatan indeks subkelompok padi 3,30% dan palawija 2,85%. Untuk komoditas padi terpengaruh peningkatan harga gabah. Adapun palawija terpengaruh harga jagung, ketela pohon, kacang tanah, kacang hijau, dan ubi jalar yang naik.

Sementara untuk subsektor peternakan selama bulan lalu naik 0,37% lantaran ada kenaikan It sebesar 0,55% tatkala Ib hanya 0,18%.

Kenaikan It terpengaruh lonjakan indeks kelompok ternak besar 1,99% dan ternak kecil 2,54%.

Ternak besar terpengaruh kenaikan harga sapi potong dan kerbau, sedangkan ternak kecil dipengaruhi harga kambing dan domba.

Selain dua kelompok ini ada pula yang mengalami penurunan It, yaitu unggas dan hasil ternak masing-masing turun 0,67% dan 0,74%.

Suhaimi menjelaskan untuk subsektor perikanan selama bulan lalu mengalami kenaikan indeks 1,35%. “Ini disebabkan laju It 1,54% sedangkan Ib 0,19%,” ucapnya.

Kenaikan indeks yang dibayar terpengaruh pertumbuhan indeks kelompok penangkapan sebesar 1,55%.

Ada pula kelompok budidaya naik 1,54%. Pada sisi lain Ib juga naik 0,19% karena KRT naik 0,13% dan indeks BPPBM naik 0,28%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper