Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARI BATIK NASIONAL: Tak Hanya Sekadar Perayaan

Sejak batik ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO, masyarakat Indonesia selalu memperingatinya sebagai Hari Batik Nasional.
Siswa SMP Stella Duce 1 Yogyakarta memamerkan karya batik bauatan mereka sendiri saat melakukan kegiatan sekolah pada Jumat (02/10/2015). Sejak tiga tahun terakhir seluruh siswa, guru dan karyawan di sekolah ini dengan penuh kebanggaan menggunakan seragam batik yang mereka buat sendiri. Ketrampilan membatik yang diberikan sebagai pelajaran muatan lokal dan terus dikembangkan sejak 1985 hingga sekarang. /Bisnis.com
Siswa SMP Stella Duce 1 Yogyakarta memamerkan karya batik bauatan mereka sendiri saat melakukan kegiatan sekolah pada Jumat (02/10/2015). Sejak tiga tahun terakhir seluruh siswa, guru dan karyawan di sekolah ini dengan penuh kebanggaan menggunakan seragam batik yang mereka buat sendiri. Ketrampilan membatik yang diberikan sebagai pelajaran muatan lokal dan terus dikembangkan sejak 1985 hingga sekarang. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Sejak batik ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO, masyarakat Indonesia selalu memperingatinya sebagai Hari Batik Nasional. Setiap tanggal ini, beragam lapisan masyarakat mulai dari pejabat pemerintah dan swasta hingga pelajar dan pedagang bersuka cita mengenakan batik.

Dengan pengakuan internasional terhadap batik sebagai budaya Indonesia, lengkap sudah kebanggaan bangsa ini mengenakan batik. Tentunya, kebanggaan ini seharusnya juga memberikan dampak positif terutama kepada seluruh perajin batik di Indonesia.

Berbeda dengan beberapa tahun silam, kini batik bukan lagi selembar kain dengan warna cenderung gelap yang kerap digunakan oleh orang-orang tua pada acara formal. Melalui sentuhan tangan-tangan kreatif, kain batik telah menjelma menjadi busana ready to wear, stylish, fashionable, dan cocok dikenakan segala usia.

Penggemar batik pun menjadi bervariasi. Mulai dari anak muda, hingga kalangan yang sudah sepuh. Mulai dari warga lokal, ekspatriat, hingga warga negara asing. Mulai dari golongan kelas menengah-bawah, hingga kelompok sosialita dan kaum jetset.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Selanjutnya
Makna Etimologis
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Sabtu (3/10/2015)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper