Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Impor Cengkeh Dilonggarkan Meski Swasembada

Dari sembilan deregulasi yang diterbitkan Kementerian Perdagangan pada Selasa (29/9/2015) lalu, pemerintah juga mencabut ketentuan impor cengkeh.
Petani memperlihatkan cengkeh yang siap dijual di Manado, Sulawesi Utara/Antara
Petani memperlihatkan cengkeh yang siap dijual di Manado, Sulawesi Utara/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Dari sembilan deregulasi yang diterbitkan Kementerian Perdagangan pada Selasa (29/9/2015) lalu, pemerintah juga mencabut ketentuan impor cengkeh.

Deregulasi tersebut dilakukan melalui penerbitan Peraturan Menteri Perdagagan Nomor 75/M-DAG/PER/9/2015 tentang Pencabutan Atas Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 528/MPP/KEP/7/2002 tentang Ketentuan Impor Cengkeh.

Menteri Perdagangan Thomas T. Lembong menyebutkan bahwa cengkeh menjadi  salah satu  ilustrasi bahwa Indonesia sudah memiliki kelas dunia. Menurutnya, bisa dibilang bahwa Indonesia telah swasembada cengkeh.

Thomas pun cukup yakin bahwa rokok kretek Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Tetapi, mungkin kadang-kadang ada kejadian-kejadian seperti musim kemarau yang bisa merusak panen cengkeh sehingga membuat produksi berkurang.

Atau jika pelaku usaha ingin bereskperimen terhadap produk dengan menggunakan cengkeh impor unik yang hanya bisa didapatkan didaerah tertentu. Maka pembatasan impor justru akan menghambat perkembangan industri dalam negeri.

“Apakah pemerintah harus hadir di situ? Kita bisa serahkan kepada pelaku usaha. Saya yakin kedewasaan pelaku usaha. Dengan mengatur malah akan bikin berantakan,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper