Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tembus 5% Pasar Dunia, Ini Syarat Daya Saing Produk Tekstil, Sepatu, & Elektronik

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT), elektronik, dan sepatu Indonesia dapat meningkat menjadi 2%-5% pangsa pasar dunia apabila pemerintah konsisten memperbaiki iklim investasi.
Ilustrasi/eratexco.com
Ilustrasi/eratexco.com

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT), elektronik, dan sepatu Indonesia dapat meningkat menjadi 2%-5% pangsa pasar dunia apabila pemerintah konsisten memperbaiki iklim investasi.

Ketua Apindo Anton J. Supit mengatakan pemerintah harus terus memperbaiki iklim investasi nasional. Dengan begitu, arus investasi asing dan target penciptaan 2 juta lapangan pekerjaan per tahun dapat tercapai.

Saat ini, lanjutnya, pangsa pasar produk TPT, elektronik, dan sepatu di dunia mencapai US$2 triliun. Namun, ekspor Indonesia baru mencapai 1% atau US$20 miliar dari pangsa pasar dunia.

"Kalau kita bisa memperbaiki iklim investasi, meningkat 2% atau 5% itu dengan mudah karena ada relokasi dari China. Ini sudah sepakat dengan pemerintah ini akan all out untuk itu," kata Anton seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Selasa (29/9/2015).

Peluang peningkatan ekspor tersebut, imbuh Anton, juga didorong oleh potensi relokasi industri dari China ke Indonesia.

Dengan penambahan pabrik baru, kapasitas produksi TPT, elektronik, dan sepatu di Indonesia semakin besar.

Selain itu, Anton menegaskan pentingnya konsistensi pemerintah dalam implementasi kebijakan. Termasuk masalah kepastian hukum dan penindakan aksi anarkis.

"Konsistensi kebijakan yang sudah diambil jangan berubah-ubah karena ini yang membuat kehilangan confidence," pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan untuk mendorong ekspor, pemerintah perlu mempercepat perjanjian perdagangan internasional dengan negara-negara potensial. Salah satunya, kawasan Uni Eropa yang terdiri dari 27 negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper