Bisnis.com, MEDAN — PT Polymindo Permata siap melakukan penetrasi pasar ke wilayah Sumatra dan Kalimantan untuk mendongkrak penjualan materi atap sintetis dengan konsep tradisional.
Sales Manager Polymindo Permata Peter Mulyadi mengungkapkan produk Viro Build tidak mengandung racun, mudah dibersihkan sehingga aman digunakan sehari-hari.
Dia mengungkapkan produk yang dipasarkan mengandung polietilen (PE), tidak seperti produk lain yang ada di luar negeri yang mengandung PVC (poli vinil chlorida).
Menurutnya, produk Viro masih belum banyak dikenal di Tanah Air dan pihaknya akan melakukan pembenahan untuk penetrasi pasar lokal.
Dia mengungkapkan produk yang dimiliki dominan diekspor ke Eropa, Amerika, Asia, dan Australia. Pada tahun ini, perusahaan bakal memperbaharui sistem pendistribusian untuk menyasar Sumatra Utara, Sumatra Barat, Aceh, Manado, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, dan Lampung.
Adapun untuk wilayah Medan, katanya, pihaknya telah diskusi dengan Hotel Inna Parapat untuk memasarkan produk sintetis.
"Pangsa pasar kami 80% berada di luar negeri dan hanya 20% di Indonesia," ungkapnya usai Munas XIV Ikatan Arsitek Indonesia, Jumat (18/9/2015) di Medan.
Sampai saat ini, kata Peter, daerah yang banyak menggunakan produk perusahaan adalah Bali, Lombok dan Batam. Menurutnya, daerah yang mempertahan budaya, akan membutuhkan produk alang-alang, bambu serta ijuk untuk menata tempat tinggal.
Dia mengungkapkan biaya perawatan ijuk dan alang-alang cukup mahal dan rumit setiap tahunnya, sehingga bahan sintentis yang tahan 25 tahun menjadi solusi.
Dia mengungkapkan alang-alang sintetis tidak memerlukan perawatan. Di sisi lain, tantangan yang sedang dihadapi oleh perusahaan adalah masyarakat menilai harga masih tinggi, padahal jika dibandingkan dengan cost maintenance akan lebih murah. Adapun harga alang-alang Jawa sintetis mencapai Rp700.000 per meter.