Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Alat Kontruksi Stanley Black & Decker Ekspansi ke Indonesia

Produsen alat-alat konstruksi asal Amerika Serikat Stanley Black & Decker melakukan ekspansi ke pasar konstruksi nasional dengan mendirikan perusahaan berbadan hukum yang bertindak sebagai importir sekaligus distributor pemegang hak lisensinya di Indonesia.
Pengerjaan proyek./Ilustrasi
Pengerjaan proyek./Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Produsen alat-alat konstruksi asal Amerika Serikat Stanley Black & Decker melakukan ekspansi ke pasar konstruksi nasional dengan mendirikan perusahaan berbadan hukum yang bertindak sebagai importir sekaligus distributor pemegang hak lisensinya di Indonesia.

Country Director PT. Stanley Black & Decker Indonesia Ryan Tirta Yudhistira menyatakan kondisi ekonomi yang tengah melemah tidak menyurutkan niat perusahaan untuk mengembangkan bisnis di tanah air. Meski demikian, pihaknya menolak membeberkan total nilai investasi yang dikeluarkan untuk ekspansi tersebut.

“Terlepas dari kondisi ekonomi saat ini, pasar perkakas Indonesia terus tumbuh, dan kami melihat peluang untuk meningkatkan bisnis kami di sini,” ujarnya, Jumat (18/9/2015).

Meski baru mendirikan perusahaan resmi di Indonesia, tetapi dia mengklaim produk-produknya telah cukup dikenal di tanah air. Dia mencontohkan proyek konstruksi stasiun Mass Rapid Transit (MRT) di Sudirman dan Senayan telah menggunakan produknya untuk konstruksi bawah tanah dan pengeboran struktur dinding dan lantai.

General Manager Stanley Black & Decker Asia Tenggara Peter Brunoehler optimistis perusahaannya dapat menjadi pemimpin pasar di Indonesia. Meski belum mengungkapkan rencana detailnya, pihaknya tengah mempertimbangkan untuk membangun pabrik dalam jangka panjang.

“Saat ini kami fokus di pemasaran. Meskipun nilai tukar rupiah sedang melemah dan produk kami impor, kami tidak melakukan kenaikan harga karena ingin tetap menawarkan harga yang kompetitif. Bagi kami, Indonesia dan China adalah pasar paling potensial di Asia,” ujarnya.

Menurutnya, tahun lalu perusahaannya berhasil membekukan laba senilai US$11, 3 miliar dari penjualan di seluruh dunia. Laba tersebut diperoleh dari penjualan produk perkakas di tiga sektor utama, yakni pertambangan, energi, dan konstruksi.

Untuk menyasar pasar konstruksi tanah air, pihaknya bahkan menciptakan produk khusus yang dibuat sesuai dengan ukuran tangan orang Indonesia. Produk yang dimaksud yakni mesin gerinda yang dapat digunakan di hampir segala jenis pekerjaan.

Seperti diketahui, Stanley Black & Decker merupakan perusahaan global yang dikenal sebagai produsen perkakas tangan dan elektronik yang berasal dari Amerika Serikat. Perusahaan ini merupakan gabungan antara perusahaan perkakas milik Frederick Stanley serta Duncan Black dan Alonzo Decker yang terbentuk sejak 2010.

Ekspansi perusahaan asing ke dalam pasar konstruksi nasional kian terbuka seiring dengan meningkatnya nilai kapitalisasi pasar konstruksi Indonesia. Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengestimasikan kapitalisasi pasar konstruksi nasional tahun ini meningkat senilai Rp1000 triliun, dari sebelumnya Rp521,7 triliun. 

Selain itu, nilai indeks daya saing infrastruktur Indonesia juga cenderung membaik setiap tahunnya. Laporan The Global Competitiveness Reports menyebutkan, indeks daya saing Indonesia sepanjang 2014-2015 berada di posisi 72, meningkat dari posisi sebelumnya yang berada di bawah peringkat 83 selama empat tahun terakhir.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper