Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pengawas Persaingan Usaha merekomendasikan pemerintah tak menutup keran impor daging sapi secara drastis demi menghondari kelangkaan pasokan.
Ketua Komisioner KPPU Muhammad Syarkawi Rauf mengatakan penghentian impor daging tak mungkin dilakukan karena menimbulkan banyak persoalan.
"70% daging kebutuhannya ada di Jakarta, pasokannya ada dari Australia," ujar Syarkawi kepada wartawan seusai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantprnya, Senin (14/9/2015).
Pasokan daging sebenarnya tersedia di sejumlah sentra sapi nasional, seperti di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan. Namun sektor logistik nasional masih belum mumpuni dan menimbulkan biaya tinggi.
Jikapun ingin menurunkan porsi impor, pemerintah diimbau melakukannya secara perlahan, sampai akhirnya bisa mengubah dominasi porsi suplai dari sapi impor menjadi sapi loka.
"Swasembada yang terlalu cepat dengan mengurangi impor, sementara tak diimbangi populasi sapi lokal tentu akan terjadi kelangkaan," tuturnya.