Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENETRASI PASAR: Produk Indonesia Lewat 'Rumah Indonesia' Serbu China

Rumah Indonesia akan hadir di ASEAN-China Plaza di Nanning, Provinsi Guangxi, Tiongkok, untuk masa satu tahun guna memamerkan/mempromosikan produk Indonesia yang berpeluang di pasar China.
Tembok Raksasa di China/News.com.au
Tembok Raksasa di China/News.com.au

Bisnis.com, BEIJING -  "Rumah Indonesia" akan hadir di ASEAN-China Plaza di Nanning, Provinsi Guangxi, Tiongkok, untuk masa satu tahun guna memamerkan/mempromosikan produk Indonesia yang berpeluang di pasar China.

Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo kepada Antara di Beijing, Senin (14/9/2015), mengatakan kegiatan dalam bentuk ruang pamer tersebut akan berlangsung selama satu tahun mulai September 2015 hingga September 2016.

"Ini berbeda dengan `Rumah Indonesia'  yang telah ada sebelumnya, di Nanning pula, yang dikelola oleh perorangan, yang hanya berupa rumah berasitektur Indonesia," ungkapnya.

Kawasan China-ASEAN Plaza adalah area khusus yang dibangun untuk memamerkan produk negara-negara ASEAN.

Fasilitas yang diberikan adalah ruang pamer dengan ukuran disesuaikan dengan luas lahan yang tersedia serta jenis produk yang akan dipamerkan, pengiriman contoh produk, materi promo cetak/booklet/brosur, 'marketing tools' seperti laman resmi, 'banner' dan 'flyers', kegiatan bisnis seperti 'business matching' atau 'one on one business matching'.

"Rumah Indonesia" di China-ASEAN Plaza akan memamerkan beragam produk-produk unggulan Indonesia yang berpeluang menembus pasar Tiongkok. Jadi, jelas ada produk yang diperkenalkan, dipamerkan dan dipromosikan dan diharapkan dapat diterima pasar Tiongkok," kata Dubes Soegeng.

Atase Perdagangan KBRI Beijing Dandy S Iswara menambahkan Rumah Indonesia dibangun dengan luas 472 meter persegi dan akan diisi oleh berabagi produk unggulan Indonesia dari 32 perusahaan.

"Selain memamerkan dan mempromosikan produk unggulan Indonesia, `Rumah Indonesia bertujuan membantu mencari mitra usaha/distributor/retail dan menciptakan jaringan pasar di seluruh Tiongkok, sehingga dapat terwujud keseimbangan neraca perdagangan Indonesia-Tiongkok," tuturnya.

Dandy mengemukakan produk yang dipamerkan adalah furnitur, dekorasi rumah, makanan dan minuman, tekstil, barang konsumsi, sarang burung walet, alas kaki, bahan bangunan, kerajinan tangan, pakaian jadi, perhiasan, kosmetik dan produk SPA.

Tiongkok merupakan negara tujuan eskpor utama Indonesia dan bagi Tiongkok, Indonesia merupakan pemasok ke-15 setelah Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Australia, Jerman, Malaysia dan lainnya.

Dalam lima tahun terakhir (2010-2014) pada periode Januari-Maret total perdagangan Indonesia-Tiongkok berfluktuasi yakni dari 36,12 miliar dolar AS pada 2010, menjadi 48,23 miliar dolar AS pada 2014, dengan tren pertumbuhan 6,65 persen.

Periode sama pada 2015 mengalami penurunan 8,95 persen atau sebesar 1,10 miliar dolar AS. Nilai total ekspor Indonesia pada Januari-Maret 2015 tercatat 3,67 miliar dolar AS atau turun 28,73 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 5,15 miliar dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper