Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengincar pasokan sapi dari negara lain, selain Australia dan Selandia Baru untuk memenuhi kebutuhan daging di dalam negeri.
Djarot Kusumayakti, Direktur Utama Bulog, mengatakan pihaknya mengusulkan untuk mengambil sapi dari negara selain Australia dan Selandia Baru. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari monopoli dan dikte dari kedua negara tersebut terkait harga sapi yang akan dibawa masuk ke Indonesia.
“Untuk mendapatkan harga yang aman,mkalau terpaksa impor ya, karena kami tetap menginginkan tidak impor. Kami harus menyediakan beberapa alternatif, agar tidak didikte,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (9/9/2015).
Djarot menuturkan negara yang menjadi alternatif asal sapi impor itu harus bebas dari penyakit mulut dan kuku sapi, seperti Meksiko. Pasokan sapi yang melimpah di negara tersebut akan membuat harganya lebih bersaing dengan sapi dari Asutralia dan Selandia Baru.
Menurutnya, pemerintah harus merevisi izin impor sapi untuk dapat membeli sapi dari negara selain Australia dan Selandia Baru. Impor tersebut juga akan melibatkan Bulog sebagai badan yang bertugas menjaga stabilitas harga pangan di dalam negeri.
Wakil Presiden Jusuf Kalla, sebelumnya meyakini penambahan pasokan daging sapi melalui pembukaan keran impor bisa segera menurunkan harga jual daging sapi maupun daging ayam.
Kalla menilai harga jual daging ayam yang menjulang dalam beberapa waktu terakhir disebabkan adanya kelangkaan pasokan daging sapi. harga daging sapi menjadi tinggi sehingga masyarakat beralih mengkonsumsi daging ayam. Pada akhirnya, permintaan daging ayam yang besar menyebabkan pasokan menipis dan mendorong tingkat harga.
“Pemerintah menambah suplai daging sapi, impor juga dibolehkan sehingga diharapkan pasti kalau daging sapi turun, maka daging ayam akan turun,”katanya di Kantor Wakil Presiden, Kamis malam (20/8/2015).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution juga sempat mengungkapkan akan mengatur ulang kebijakan impor sapi, sehingga tidak hanya mendatangkan sapi bakalan. Pemerintah juga akan memperluas wilayah asal sapi yang diimpor Indonesia.
“Impornya akan ditentukan menurut zona. Misalnya di India, walaupun tidak sepenuhnya bebas penyakit mulut dan kuku, tetapi ada beberapa daerah yang bebas,” ucapnya.