Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakini sektor industri berbahan baku lokal tak akan terkena masalah pemutusan hubungan kerja.
Menurut Kalla, perlambatan ekonomi global dan nasional, serta depresiasi nilai tukar rupiah saat ini tentu menekan pertumbuhan industri berbahan baku impor. Namun tak demikian halnya dengan industri dalam negeri.
“[Gejolak PHK] Tergantung. Kalau industri dengan bahan baku impor pasti, tapi industri dengan lokal saya kira tidak banyak masalah,” ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Selasa (8/9/2015).
Solusi mengatasi pelemahan ekonomi baik secara jangka panjang maupun jangka pendek, sambungnya, antara lain, mempercepat pembangunan proyek infrastruktur, dan menaikkan pasokan bahan pangan pokok yang dibutuhkan masyarakat.
Selain itu, pemerintah juga berupaya menutup defisit neraca perdagangan dengan meningkatkan ekpor dan menyelesaikan persoalan sektoral.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dakhiri mengatakan perlambatan ekonomi nasional menyebabkan PHK terhadap 26.506 pekerja di seluruh Indonesia.
Pelemahan ekonomi menyebabkan penurunan permintaan terhadap produk unggulan, seperti garmen, tekstil, industri logam, dan sepatu.
Anggota Komisi IX DPR Anfi Fauziah mengimbau pemerintah mengantisipasi dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap potensi PHK.
Menurut dia, pemerintah seolah mengabaikan kondisi ekonomi yang tengah terpuruk dan potensi PHK, sehingga tidak memiliki langkah cerdas saat ribuan pekerja terkena PHK.