SAMARINDA—PT Melati Bhakti Satya dan CT Corp segera membentuk perusahaan patungan guna merealisasikan pembangunan Trans Studio di Samarinda.
PT Melati Bhakti Satya merupakan perusahaan daerah yang akan berkolaborasi dengan CT Corp untuk mengerjakan Trans Studio. Direktur PT MBS Sabri Ramdhani menuturkan nilai saham perusahaan akan dihitung dari nilai tanah milik pemerintah provinsi yang akan digunakan sebagai lokasi Trans Studio. Pihaknya memang belum menentukan berapa komposisi kepemilikan saham di perusahaan patungan tersebut. Namun, jika mengacu pada nilai lahan yang dijadikan lokasi kemungkianan besar porsi MBS mencapai sekitar 30%.
“Nilai tanah pemprov itu sekitar Rp236 miliar, sedangkan pembangunannya bisa sampai Rp1 triliun,” ujarnya, Jumat (4/9).
Direktur Trans Corp Edy Thidarso mengatakan pihaknya dalam posisi menunggu keputusan dari DPRD Kaltim dan jajaran pemerintah provinsi. Menurutnya, sampai saat ini pihaknya masih memandang pembangunan Trans Studio di Samarinda sangat potensial untuk dilanjutkan.
“Mohon maaf tetapi sekarang bolanya ada di Pemprov,” ujarnya, Jumat (4/9).
Edy mengatakan pihaknya belum bisa memastikan rencana groundbreaking tersebut. Selain menunggu proses perizinan, pihaknya juga mempertimbangkan kondisi perekonomian saat ini. Dengan pelemahan mata uang rupiah, dia mewaspadai kenaikan biaya investasi yang kemungkinan besar terjadi.
Edy juga masih enggan menyebutkan berapa persisnya investasi yang akan digelontorkan. Sebelumnya, beredar kabar yang menyebutkan Chaerul Tanjung siap mengucurkan dana hingga Rp1,4 triliun. Namun, Edy menjelaskan nilai tersebut bisa saja berubah terkait dengan kondisi perekonomian Indonesia saat ini.