Bisnis.com, JAKARTA - PT Panorama Sentrawisata melihat pelemahan rupiah yang terjadi sebagai momentum untuk mempertajam strategi bisnis, serta menjadi peluang yang menguntungkan bagi perusahaan.
Selain itu, adanya gejolak politik di Malaysia serta isu keamanan di Thailand menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang murah, mudah dan aman untuk dikunjungi.
"Kami melakukan promosi agresif ke Amerika Utara, Timur Tengah dan Asia Selatan yang disinergikan dengan promosi pemerintah Indonesia di luar negeri," papar tegas Rama Tirtawisata, Group Managing Director PT Panorama Sentrawisata dalam keterangan resminya yang diterima Bisnis.com, Rabu (2/9/2015).
Rama juga menambahkan pihaknya semakin proaktif mendekatkan diri kepada agen-agen perjalanan internasional dan meyakinkan kepada wisatawan mancanegara bahwa saat ini merupakan waktu terbaik untuk berlibur ke Indonesia.
Selain itu, pilar usaha Panorama Group lainnya mengatur strategi dengan fokus menjual paket tur ke negara-negara yang juga mengalami penurunan nilai mata uang terhadap dolar AS, seperti Eropa, Australia, Turki, Korea dan China, sehingga bujet berlibur tetap terjangkau.
Wisatawan Indonesia juga dinilai memiliki perilaku unik, karena penguatan dolar AS tidak menurunkan animo untuk berlibur, melainkan hanya membuat mereka menunda atau wait and see.
Hal tersebut dibuktikan dari pameran wisata yang diselenggarakan akhir Agustus 2015, Panorama Group mencatat peningkatan penjualan sebesar 30% untuk keberangkan low season pada September - November 2015.