Bisnis.com, JAKARTA — Masyarakat Transportasi Indonesia menyarankan agar pembangunan kereta cepat tidak hanya dilakukan di jarak dekat, Bandung-Jakarta, atau terpenggal-penggal karena fasilitas ini merupakan sistem transportasi publik.
Danang Parikesit, Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia, menjelaskan pembangunan kereta cepat idealnya tersambung, sehingga konsepnya Java High Speed Railway.
“Nanti kita akan sambung dengan Sumatra High Speed Railway, sehingga [kereta cepat] akan menjadi backbone transkrip,” ujarnya, Senin (31/8/2015).
Ketika ditanya mana yang lebih baik, China atau Jepang, Danang mengaku tidak memiliki akses data lengkap mengenai keduanya. Namun, secara sejarah Jepang secara teknologi lebih lama.
Adapun China, tambahnya, mampu mengangkut penumpang dengan lebih banyak dari sistem kereta cepat manapun. Oleh karena itu, MTI meminta pemerintah untk membuat spesifikasi teknis yang rinci mengenai spesifikasi, teknologi transfer dan pembiayaannya. Dengan proposal yang rinci, Indonesia memiliki pertimbangan yang jelas.