Bisnis.com, DENPASAR - Ketua Serikat Pekerja Pariwisata Badung Putu Satyawira menilai sudah saatnya tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia diwajibkan mengikuti sertifikasi.
Hanya dengan sertifikasi, menurutnya, serbuan tenaga kerja asing (TKA) dapat diantisipasi sekaligus mendapatkan yang berkualitas.
"Misalnya ada orang asing mau kerja harus disertifikasi sama lembaga biar tidak asal mengaku tamatan lembaga mana dan berkualitas, padahal tidak jelas," ujarnya, Kamis (27/8/2015).
Menurutnya, jumlah TKA di Badung yang merupakan kawasan pariwisata berpotensi lebih banyak dibandingkan dengan yang resmi. Meski tidak memiliki datanya, tetapi pihaknya menyakini sebagai pusat industri pariwisata, Badung sangat memikat pekerja asing.
Selama ini Serikat Pekerja Pariwisata (SP-Par) Badung tidak berani melakukan komplain kepada pemerintah terkait hal ini akibat minimnya data. Namun, diakuinya praktik seperti mengaku sedang magang, tetapi status aslinya karyawan terjadi di perusahaan di Badung.
"Kedok paling banyak training, di perusahaan sebagai karyawan, tetapi sama masyarakat bilang training, karena kalau training boleh saja," tuturnya.
Berdasarkan pengamatan Bisnis, di sejumlah hotel bintang lima di kawasan Nusa Dua dan Sanur, terdapat TKA asing yang bekerja seperti di bagian penerima tamu. Namun, belum dapat dipastikan status mereka apakah magang atau pegawai tetap.
_1669213676.jpg?w=348&h=261)
