Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran kredit usaha rakyat pada bulan kedelapan 2015 dilakukan pemerintah sebagai langkah alternatif menghidupkan sektor riil demi menjaga pertumbuhan ekonomi nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan penurunan harga komoditas yang terjadi saat ini berdampak besar pada kondisi ekonomi rumah tangga dan usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM).
Menurut dia, penyuntikkan dana KUR kepada UMKM diyakini bisa menjadi stimulus untuk memperbaiki pendapatan rumah tangga masyarakat, selanjutnya menopang pertumbuhan ekonomi.
“KUR ini suatu upaya besar pemerintah untuk menghidupkan sektor rill, terutama UKM,” katanya di Kantor Wakil Presiden, Selasa (25/8/2015).
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga menambahkan pemerintah akan menyubsidi bunga KUR sehingga masyarakat bisa menikmati bunga kredit yang rendah, yakni hanya 12%.
Pada 2016, pemerintah sudah menetapkan tingkat bunga KUR kembali turun menjadi 9%.
“Jika selama ini kredit perbankan untuk UKM 22%, pemerintah memberi subsidi sehingga bunganya jadi 12% saja,” sebutnya.