Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asosiasi Perumahan Yakin Program Sejuta Rumah Terwujud

Ketua Umum Masyarakat Peduli Perumahan dan Pemukiman Indonesia (MP3I) Noer Soetrisno menegaskan target Program Sejuta Rumah yang dicanangkan Presiden Jokowi 29 April 2015 lalu akan terwujud, jika pertumbuhan ekonomi nasional bercokol di atas 5,5%.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Ketua Umum Masyarakat Peduli Perumahan dan Pemukiman Indonesia (MP3I) Noer Soetrisno menegaskan target Program Sejuta Rumah yang dicanangkan Presiden Jokowi 29 April 2015 lalu akan terwujud, jika pertumbuhan ekonomi nasional bercokol di atas 5,5%.

Terlebih lagi bila didukung oleh pembangunan rumah susun (rusun) di perkotaan, sangat dimungkinkan pengadaan hunian murah layak huni dapat terealisasi.

“Saya optimis sejuta rumah dapat dikejar selama pertumbuhan ekonomi nasional stabil pada kisaran 5,5% -  6%,” tuturnya disela-sela kegiatan Dialog Interaktif dan Munas MP3I Senin (24/8/2015) di Jakarta, seperti dikutip Bisnis.com dari laman pu.go.id.

Noer mengatakan MP3I dalam menjalankan visinya selalu berkordinasi dengan semua pelaku pembangunan perumahan dan permukiman dengan cara memfasilitasi dan mengakomodasi berbagai kepentingan pihak-pihak terkait secara obyektif.

 Disisi lain, organisasi yang genap berusia 10 tahun ini juga tengah berupaya agar pengadaan rumah khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terus berlanjut.

Rumah layak huni  merupakan kebutuhan esensial manusia yang perlu ditumbuh kembangkan dan didukung penggalangan peran serta masyarakat di daerah. Menurutnya, orientasi pembangunan bukan lagi pada jumlah hasil dalam bentuk fisik  semata, melainkan juga perlu dilihat proses bagaimana hasil itu dicapai dan manfaat yang diterima masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Rumah Khusus Ditjen Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lukman Hakim menyampaikan pemerintah memerlukan dukungan dan aksi dari seluruh stake holder perumahan. Dia menyadari, bukanlah perkara mudah menghadapi tantangan dan kendala di bidang pembangunan rumah.

“Pembangunan infrastruktur yang belum terpadu. Pembiayaan perumahan yang belum terkoordinasi ditenggarai masih menjadi permasalahan dasar perumahan dan permukiman,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper