Bisnis.com, JAKARTA—Ketua Umum MTI Danang Parikesit mengingatkan pemerintah agar belajar dari kesalahan negara tetangga, seperti Malaysia dan Bangkok, dalam mengelola Light Rail Transit (LRT) di dalam negeri.
“Belajar dari pengalaman Kuala Lumpur dan Bangkok, soal integrasi angkutan baik integrasi angkutan fisik dan tarif merupakan kunci kesuksesan sistem LRT,” ungkapnya saat dihubungi Bisnis.com, Minggu (23/8/2015).
Oleh sebab itu, dia menyarankan pemerintah dan pihak operator untuk berhati-hati dalam memperhitungkan integrasi angkutan ini baik fisik maupun tarif dengan moda lainnya.
Dalam kasus di Kuala Lumpur, Danang mencontohkan, pemerintah harus melakukan bail-out terhadap dua perusahaan operator LRT.
Pada 2002, pemerintah Malaysia diketahui mengucurkan dana sebesar 8,2 bilion ringgit Malaysia untuk mengambil alih Putra dan Star LRT. Dari bail out ini, pemerintah Negeri Jiran akibatnya terpaksa menanggung beban utang sebesar 10,5 billion ringgit Malaysia.
Sementara itu kasus Bangkok, operator harus melakukan perbaikan signifikan karena sempat terjadi defisit, terutama karena Sky Train tidak terhubung dengan pusat-pusat kegiatan seperti perkantoran dan mall.