Bisnis.com, PEKANBARU—PT Permodalan Nasional Madani (Persero) membidik pembiayaan bagi para peternak lele di Desa Hang Tuah Kabupaten Kampar yang merupakan salah satu sentra pengembangan budidaya ikan dan sawit di Riau.
Wakil Presiden Eksekutif PNM Arief Mulyadi mengatakan mayoritas masyarakat di Desa Hang Tuah yang merupakan wilayah transmigrasi kini mulai beralih beternak lele sejak 5 tahun terakhir sebagai mata pencaharian disamping bertani sawit.
“Semula ternak lele ini hanya sampingan, namun sekarang mulai berkembang menjadi penghasil utama karena harga sawit sedang menurun,” ujarnya saat peresmian klasterisasi Kampung Lele di Desa Hang Tuah, Kabupaten Kampar (20/8).
Arief mengatakan PNM akan memberikan bantuan pendampingan dan pengembangan kapasitas para peternak lele agar mereka bisa melakukan diversifikasi produk menjadi makanan olahan yang lebih tahan lama dan bernilai jual.
Selain diberikan pelatihan budidaya, masyarakat juga dilatih untuk mengolah lele menjadi produk-produk olahan seperti kerupuk, keripik, nuget, bakso lele, abon dan produk lainnya.
“Kita akan membantu mengembangkan dari hulu sampai hilir. Kemudian pemasaran juga akan dibantu apalagi jika sudah menghasilkan produk turunan dna produk olahan dengan kualitas bagus,” katanya.
PNM sejauh ini sudah mempunyai jaringan pemasaran yang menggunakan sistem teknologi informasi, jaringan pemasaran di dalam negeri maupun di luar negeri, sehingga lebih mudah untuk mempromosikan produk UKM dari daerah ini.
Pemimpin Cabang PNM Pekanbaru Ramon Agustus menjelaskan dana bergulir yang sudah dikucurkan untuk peternak lele khusus di desa tersebut sekitar Rp1,5 miliar. Namun, dana pinjaman yang sudah disalurkan untuk seluruh peternak lele di kawasan itu mencapai Rp5 miliar.
“Dulu tidak ada kelompok dan pembinaan karena masih sekedar sampingan dan hobi, mereka melakukan budidaya masih bersifat konvensional. Sekarang setelah dibina sudah ada yang menjadi usaha utama,” jelasnya.
Saat ini, sudah ada sekitar 250 peternak lele di Desa Hang Tuah dan terbentuk menjadi daerah klaster peternak lele. Setiap peternak ada yang mampu melakukan panen sebanyak 1 ton dalam satu minggu. Lele di pasok untuk kebutuhan rumah makan dan pasar di Pekanbaru dan daerah lain di Riau dan Jambi.
Sebelumnya, PNM juga berhasil melakukan pembinaan terhadap petani nanas di Desa Kualu Nenas, Kabupaten Kampar dengan menjadikan komoditas itu produk unggulan. Klasterisasi industri pengolahan keripik nanas merupakan salah satu kegiatan program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yang diberikan oleh PNM kepada para nasabahnya.