Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan pengembangan hunian murah dalam rangka Program Sejuta Rumah sudah merealisasikan pengembangan 472.495 unit hingga hari ini, Jumat (21/8/2015).
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin menuturkan hasil yang diraih merupakan hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan non-MBR.
“Sejak dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 29 April 2015 hingga saat ini berdasarkan laporan yang masuk ke Kementerian PUPR setidaknya sudah terbangun sebanyak 472.495 unit rumah dari target sebanyak satu juta unit rumah pada tahun ini,” ujarnya di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (21/8/2015).
Syarif mengatakan angka pembangunan rumah pada awal Agustus lalu baru berkisar pada 300 ribu unit. Dalam waktu sekitar dua pekan saja angkanya naik sebanyak 100 ribu yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air.
Berdasarkan data yang ada saat ini diperkirakan permintaan rumah murah akan terus meningkat.
Pasalnya, 33% penduduk Indonesia yang membutuhkan rumah berada dalam kategori MBR, yakni pekerja dengan penghasilan di bawah Rp4 juta per bulan untuk konsumen rumah sederhana tapak (RST).
Sedangkan kategori MBR untuk konsumen rumah susun sederhana milik (rusunami) ialah pekerja dengan penghasilan maksimal Rp7 juta per bulan.
Menurut informasi yang beredar, lanjut Syarif, pasar rumah komersial mengalami penurunan sekitar 40%. Sedangkan permintaan rumah murah untuk MBR relatif stabil dan terus naik dari waktu ke waktu.