Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah berjanji segera menyelesaikan persoalan kelangkaan pasokan daging ayam di pasaran paling lambat dalam kurun waktu dua pekan.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi aksi mogok pedagang daging ayam di sejumlah wilayah karena harga jual yang terlalu tinggi. “Akan selesai dalam satu atau dua pekan ke depan,”tegasnya di Kantor Wakil Presiden, Rabu(19/8/2015).
Solusi yang akan diupayakan pemerintah untuk menurunkan harga jual daging ayam dan menghentikan aksi mogok pedagang ialah dengan menambah suplai daging ayam di pasaran. Cara paling efektif ialah memperbaiki pasokan dan harga jual pakan ternak yang selama ini menjadi persoalan utama.
“Solusinya menambah suplai karena ada masalahnya makanan ternak yang mahal. Itu akan kita perbaiki. Itu ajah masalahnya,”jelasnya.
Sebelumnya, pedagang daging ayam mulai melakukan mogok berjualan sejak sepekan lalu. Alasannya, terjadi lonjakan harga yang tidak rasional terhadap komoditas tersebut.
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia Abdullah Mansuri menyebutkan harga daging ayam di Cianjur dan Bogor saat itu mencapai Rp42.000 per kilogram (Kg), padahal harga normal hanya Rp32.000 per Kg.
Menurut dia, harga daging ayam yang tinggi disebabkan kelangkaan daging sapi di pasaran sejak beberapa hari sebelumnya sehingga pasokan daging ayam yang ada diserbu pembeli.
Di sisi lain, peternak tidak siap menyediakan banyaknya permintaan ayam di pasaran sehingga harga jual menjulang.