Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOM UI: Reshuffle Kabinet Belum Sesuai Harapan Pasar

Perombakan kabinet (reshuffle) yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai belum sesuai dengan ekspektasi pasar.
Presiden Joko Widodo (kedua kanan), didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan), memberikan selamat kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution (kiri), seusai pelantikan di Istana Negara Jakarta, Rabu (12/8)./JIBI-Dwi Prasetya
Presiden Joko Widodo (kedua kanan), didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan), memberikan selamat kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution (kiri), seusai pelantikan di Istana Negara Jakarta, Rabu (12/8)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Perombakan kabinet (reshuffle) yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai belum sesuai dengan ekspektasi pasar.

"Belum cukup untuk mendorong kinerja kabinet ekonomi. Ini dapat tercermin dari respons pasar yang biasa saja pasca pengumuman reshuffle," kata Ekonom UI, Rizal E.Halim, Kamis (13/8).

Dia mengemukakan kurangnya sentimen positif pasar atas perombakan tersebut karena masih ada sejumlah pos yang selama ini tidak optimal bahkan kontra produktif.

Pos-pos ekonomi tersebut berada di garda terdepan implementasi program kerja Presiden Jokowi. Sebutlah Menteri Koperasi UMKM, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Pembanguanan Desa, merupakan pos-pos yang perlu mendapat perhatian untuk dioptimalkan.

Selain itu, katanya, posisi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sebaiknya diisi oleh ekonom lainnya yang diharapkan pasar dan punya kompetensi yang kuat dalam proses perencanaan.

Menurut Rizal, terlepas dari itu langkah Presiden Jokowi patut diapresiasi walaupun memang bukan berarti tidak ada reshuffle jilid kedua, karena yang dibutuhkan publik saat ini adalah dampak program-program kerja Jokowi sesuai janji-janji politik pada saat pilpres lalu.

Ia mengatakan kabinet ekonomi saat ini dihadapkan pada tantangan besar dalam memulihkan kepercayaan pasar domestik sehingga optimisme ekonomi dapat terus ditingkatkan.

Walaupun begitu, Rizal memberikan apresiasi kepada sejumlah nama-nama yang masuk dalam kebinet Jokowi dan merupakan langkah tepat untuk membenahi sejumlah persoalan ekonomi domestik.

"Nama-nama seperti Darmin Nasution, Rizal Ramli, tentunya akan memberi dampak psikologi yang kuat bagi kepercayaan pasar," katanya.

Presiden Jokowi resmi melantik enam menteri baru di dalam jajaran Kabinet Kerja di Istana Negara, Rabu (12/8).

Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 79/P/2015 tentang penggantian beberapa menteri para menteri itu adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution (menggantikan Sofjan Djalil).

Selanjutnya Menteri Koordinator Bidang Maritim Rizal Ramli (menggantikan Indroyono Susilo), Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan (menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno). Luhut juga merangkap sebagai Kepala Kantor Staf Presiden.

Berikutnya, Menteri Perdagangan Thomas Lembong (menggantikan Rachmat Gobel), Kepala Bappenas/Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofjan Djalil (menggantikan Andrinof Chaniago), dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung (menggantikan Andi Widjajanto).(Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper