Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transfer Teknologi Bukan Hal Mudah Bagi Banten

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banten menginginkan terjadi alih produk guna memperdalam struktur industri di provinsi ini.
Perakitan mesin cuci di pabrik LG, Legok, Tangerang, Banten, Kamis (26/2/2015)./Antara/M Agung Rajasa
Perakitan mesin cuci di pabrik LG, Legok, Tangerang, Banten, Kamis (26/2/2015)./Antara/M Agung Rajasa

Bisnis.com, TANGERANG — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banten menginginkan terjadi alih produk guna memperdalam struktur industri di provinsi ini.

Kepala Disperindag Banten Mashuri mencontohkan industri tekstil dan produk tesktil yang menjual kain ke luar negeri. Pada tahun-tahun mendatang diharapkan bukan lagi lembaran kain yang diekspor melainkan produk jadi baju.

Contoh yang sama dikemukakannya untuk industri logam dasar besi dan baja. Ada saja bijih besi yang dijual ke negara lain untuk diolah dan dijual lagi ke Indonesia berupa barang setengah jadi. “Tapi, memang untuk bisa alih produk butuh transfer teknologi,” ucapnya kepada Bisnis, Rabu (12/8/2015).

Sebelum dapat “mencuri-curi” teknologi, terlebih dulu dibutuhkan kesediaan investor kelas kakap menanamkan kapital. Sebagai contoh, hobi impor baja oleh produsen otomotif di Jakarta dan Bekasi bisa saja disubtitusi produk lokal.

Mengingat produsen baja domestik belum piawai memproduksi baja otomotif, dibutuhkan sokongan investor asing. Walhasil agar pemodal bersedia tanam kapital harus ada iklim investasi yang menarik, seperti dengan memberikan kelonggaran-kelonggaran fiskal.

Kelonggaran yang diminta salah satunya berupa pembebasan pajak jangka waktu tertentu (tax holiday). Adalah investor yang turut menginginkannya adalah Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation (NSSMC) atas investasi bernilai US$500 juta di Cilegon, Banten dengan target konstruksi pada tahun ini.

Komitmen investasi NSSMC ditujukan untuk dua penanaman modal di industri logam dasar dan besi baja. Perusahaan Jepang ini hendak membangun pabrik baja otomotif dan baja khusus konstruksi. Mereka bekerja sama dengan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dengan membentuk usaha gabungan.

Nippon siap menggelontorkan US$300 juta untuk pabrik baja khusus kendaraan bermotor dan US$200 juta untuk pabrik baja konstruksi. Baja konstruksi yang akan dibuat khusus produk-produk yang belum bisa digarap industri dalam negeri.

Perusahaan joint venture antara Nippon Corporation dengan KS yang memproduksi baja konstruksi dinamai PT Krakatau Osaka Steel (KSO). Adapun perseroan yang membuat baja otomotif adalah PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS). Masing-masing berkapasitas produksi 500.000 ton per tahun.

“Kami targetkan pabrik mulai beroperasi pada 2016 dan 2017. Yang beroperasi pada 2016 adalah Krakatau Osaka Steel, sedangkan yang otomotif Krakatau Sumikin pada 2017,” kata Kazuhiro Egawa, Executive Officer Overseas Business Development (Asean, India dll) NSSMC.

Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 192/2014 membebaskan pajak selama 5 - 10 tahun kepada investor yang membangun industri pionir a.l. industri logam dasar, pengilangan minyak bumi atau kimia dasar organik berbasis, permesinan, berbasis sumber daya terbarukan, dan peralatan komunikasi.

Untuk mendapatkan relaksasi tax holiday syarat investasi minimal Rp1 triliun dan merupakan industri pionir. Setelah masa pemberian tax holiday habis, investor tersebut juga diberikan pengurangan (reduksi) pajak 50% selama dua tahun berikutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper