Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Ketua Komisi VI DPR, Heri Gunawan menilai pembatasan impor sapi yang dilakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk melindungi produksi dalam negeri akan mampu memukul para mafia impor sapi.
“Mereka terpukul karena akan kehilangan potensi omzet triliunan rupiah akibat pembatasan tersebut. Akibatnya, para mafia mulai melakukan rekayasa sehingga harga daging sapi menjadi melonjak,” ujarnya, Selasa (11/8/2015). Sebelumnya Mendag Rachmat Gobel menduga adanya mafia daging sapi di balik meroketnya harga daging.
Namun demikian, Heri mengingatkan agar pemerintah waspada dalam menstabilkan harga. Dia juga setuju dengan Mendag kalau para aktor di balik pemogokan pedagang sapi dipidana karena mengganggu ekonomi nasional.
Dia memperkirakan langkah pembatasan impor sapi akan membuat mafia kehilangan omzet dalam jumlah besar, yakni sekitar Rp2,2 triliun setiap kuartalnya. Sehingga setiap tahunnya, mafia akan kehilangan omzet Rp8,8 triliun, ujarnya.
Angka yang fantastis itu, ujarnya, tidak heran membuat mafia impor sapi menjadi gusar. Mereka akan berupaya melakukan rekayasa agar pemerintah tetap impor dan ini sudah terlihat dari rekayasa yang semakin kuat, ujarnya.
"Mafia-mafia itu sedang berusaha memainkan harga hingga mencapai angka tertinggi seperti sekarang. Karenanya saya setuju dengan Kemendag dan Bulog melakukan intervensi melalui operasi pasar,” ujarnya.
Sebagai catatan, saat ini sedang dilakukan pembatasan impor sapi oleh Kemendag. Hal itu merupakan wujud konkret dari kebijakan untuk mewujudkan kedaulatan pangan.