Bisnis.com, BOGOR---Pemerintah Kota Bogor mengusulkan Terminal Tanah Baru sebagai salah satu stasiun light rail transit (LRT) menggantikan Terminal Baranangsiang seperti yang di rencanakan sebelumnya.
Bima Arya Sugiarto, Wali Kota Bogor, mengatakan selama ini Terminal Baranangsiang sudah cukup padat. Untuk itu, dirinya mengusulkan agar jalur LRT dialihkan ke Terminal Tanah Baru, untuk mengurangi beban Terminal Baranangsiang.
LRT ini kan rencananya berujung di Terminal Baranangsiang, saya sampaikan kepada Presiden ada opsi lain, yaitu Terminal Tanah Baru, supaya tidak menumpuk di tengah kota semua, katanya di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/8).
Bima Arya menuturkan Presiden Jokowi mengatakan pemilihan Terminal Baranangsiang sengaja dilakukan, karena pembangunan LRT dilakukan untuk memfasilitasi masyarakat Bogor yang bekerja di Jakarta.
Menurutnya, Pemerintah Kota Bogor akan melakukan kajian apakah nantinya akan menempatkan stasiun LRT di Terminal Baranangsiang atau Terminal Tanah Baru.
Jadi sedang dikaji apakah menggunakan Terminal Baranangsiang atau Terminal Tanah Batu, dan Presiden Jokowi menyampaikan konsepnya itu sebenarnya ke Terminal Baranangsiang, ujarnya.
Seperti diketahui, peletakan batu pertama atau ground breaking proyek tersebut rencananya dilakukan pada Agustus 2015. Kera api ringan itu akan melintas pada jalur Bogor-Dukuh Atas melalui Cawang, dan Bekasi-Dukuh Atas melalui Cawang.
Untuk menekan biaya investasi dalam proyek tersebut, pembangunan LRT dilakukan di lahan tol. Dengan begitu, perusahaan juga tidak perlu memikirkan pembebasan lahan yang selama jni kerap menghambat proyek pemerintah.