Bisnis.com, JAKARTA – Tingginya transaksi Scanteak, perusahaan furnitur Singapura, yang mencapai rata-rata 1.000 kontainer per tahun ikut dinikmati para eksportir furnitur Indonesia.
Pasalnya, perusahaan-perusahaan furnitur di Indonesia yang berbasis di Solo dan sekitarnya saat ini menjadi pemasok utama untuk perusahaan tersebut.
“Ini membanggakan kita semua,” kata Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taiwan Arief Fadillah pada pembukaan gedung baru Scanteak di Taiwan.
Tingginya nilai transaksi tersebut, lanjutnya, tidak terlepas dari besarnya jaringan Scanteak yang mencapai 120 chain store di seluruh dunia, dengan 94 di antaranya berada di Taiwan. Sedangkan sisanya, tersebar di sejumlah negara seperti Singapura, Jepang, Jerman, Kanada, Brunei, dan Amerika Serikat.
Sejak pertama kali membuka toko di Taiwan pada 1993, Scanteak telah memiliki turn over rata-rata lebih dari US$5 juta per tahun. Dengan kinerja tersebut, Arief berharap perusahaan-perusahaan furnitur Indonesia bisa tetap memertahankan kualitas produknya agar dapat semakin menguasai pasar furnitur dunia.
CEO Scanteak P.C Lim menilai selama ini furnitur dan olahan kayu asal Indonesia dikenal sangat berkualitas dan kompetitif sehingga memiliki daya saing yang tinggi di pasar internasional.
"Taiwan merupakan pasar penting bagi produk Scanteak. Karena itu saya menyampaikan terima kasih kepada para supplier Indonesia yang selama ini memasok semua kebutuhan Scanteak," ujar Lim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
