Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian akan mempromosikan upaya penganekaragaman pangan dengan berbasis sumber daya lokal. Pasalnya, masyarakat dinilai masih sangat bergantung pada konsumsi beras.
Gardjita Budi, Kepala Badan Ketanahan Pangan (BKP) Kementan, menyampaikan saat ini lembaganya akan fokus meningkatkan akses pangan masyarakat sehingga kemandirian dan kedaulatan pangan akan terwujud.
“Beberapa sumber pangan pengganti karbohidrat selain beras yang kita dorong misalnya yang terbuat dari ubi dan jagung. Masyarakat kita belum terbiasa dan kerap kali mengaku belum makan kalau bukan nasi,” kata Gardjita di Jakarta, Jumat (7/8/2015).
BKP Kementan berkomitmen untuk menggerakkan diversifikasi konsumsi pangan karena hal tersebut dinilai salah satu cara yang efektif untuk mengurangi kegagalan produksi padi akibat perubahan iklim sekaligus mendukung perkembangan industri pengolahan pangan berbasis sumber daya lokal.
Selain itu, Gardjita menyampaikan diversifikasi pangan juga merupakan salah satu cara efektif untuk menekan permintaan impor bahan pangan tertentu misalnya terigu yang konsumsi per kapitanya menunjukkan tren peningkatan sehingga impornya pun terus meningkat.
Selain itu, dari sisi agroekologi, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan pangan pokok selain beras, baik dari kelompok padi-padian, umbi-umbian maupun sagu.
