Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), mengadakan rapat koordinasi untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Perekonomian Indonesia menghadapi tantangan yang cukup kompleks, baik dari sisi eksternal maupun domestik.
Direktur eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan perekonomian Indonesia saat ini menghadapi tantangan eksternal yang bersumber dari pertumbuhan ekonomi global yang lebih melambat dibandingkan prakiraan semula, harga komoditas ekspor yang masih terus menurun, serta potensi gejolak di pasar keuangan global yang masih tinggi.
Dari sisi domestik, tantangan bersumber dari realisasi stimulus fiskal yang masih belum secepat perkiraan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, volatilitas pasar keuangan domestik yang cukup tinggi, serta beberapa kendala struktural lainnya yang masih mengemuka.
"Menghadapi kondisi tersebut, Pemerintah dan Bank Indonesia pada hari ini sepakat untuk terus memperkuat jalinan koordinasi kebijakan melalui bauran kebijakan moneter, fiskal, dan reformasi struktural, untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (4/8/2015).
Dia menuturkan rapat koordinasi tersebut menyepakati bahwa di tengah berbagai tantangan dinamika eksternal dan internal tersebut, stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan tetap terjaga.
Inflasi diperkirakan akan semakin terkendali dan akan berada dalam kisaran sasarannya sebesar 41% pada 2015.
Defisit transaksi berjalan diperkirakan akan menurun dan berada pada tingkat lebih yang lebih sehat.
"Nilai tukar Rupiah meskipun mengalami tekanan sejalan dengan mata uang dunia lainnya, namun dengan fluktuasi yang tetap terkendali," katanya.
Sementara itu, stabilitas sistem keuangan tetap solid ditopang oleh kuatnya ketahanan sistem perbankan dan terjaganya kinerja pasar keuangan.
"Terjaganya kestabilan makroekonomi dan sistem keuangan tidak terlepas dari pengelolaan kebijakan makroekonomi yang ditempuh secara hati-hati, konsisten, dalam jalinan koordinasi yang semakin kuat antara Pemerintah dan Bank Indonesia," ucap Tirta.