Bisnis.com, JAKARTA--Tim pengkaji diversifikasi negara tujuan ekspor akan berada di bawah Kementerian Perdagangan dan beranggotakan pihak lain untuk memonitor kegiatan ekspor nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan Presiden Joko Widodo ingin lebih fokus melakukan promosi ekspor ke negara-negara tujuan baru. Pasalnya, negara tujuan konvensional sedang mengalami kesulitan ekonomi.
"Barangkali di bawah Kemendag karena sebagai ujung tombaknya, tapi akan ada sebuah stearing supaya pekerjaan Kemendag bisa dilihat pihak lain juga,"katanya di Kantor Wakil Presiden, Senin(3/8/2015).
Sebelumnya, pemerintah berencana membentuk tim pengkaji ekspor untuk meningkatkan diversifikasi negara tujuan demi memperbaiki neraca perdagangan nasional. Nantinya, tim akan memonitor sejumlah negara tujuan ekspor baru disertai data komoditas yang potensial untuk diekspor.
Menurut Sofyan, banyak negara tujuan ekspor di luar negara tradisional yang memiliki potensi yang besar. Misalnya, Iran, Turki, dan beberapa negara di Benua Afrika.
Pasar-pasar Asia Tengah itu harus jadi perhatian. Afrika, kita masuk ke sana sudah ke beberapa negara, Nigeria, Tanzania, dan lainnya. Tapi belum secara effort khusus. Itu yang diinginkan,"sambungnya.
Kendati demikian, pemerintah belum dapat memastikan waktu pembentukan tim tersebut. Sofyan hanya memastikan pihaknya akan segera melakukan rapat koordinasi untuk menentukan langkah konkret.