Bisnis.com, JAKARTA- Kementerian Pekerjaan Umum-Perumahan Rakyat menyatakan investor asal China siap menggandeng Perum Perumnas untuk membangun sejumlah proyek rumah susun sederhana milik (rusunami).
Syarif Burhanudin, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, mengatakan dua investor asal China telah memaparkan ketertarikan mereka untuk menggarap pembangunan rusunami. Mereka adalah Beijing Set Force Technology Development Co Ltd dan China Railway Enggineering Design Institute Co. Ltd.
"Kami minta mereka bekerjasama dengan pengembang lokal, mereka akan kerjasama dengan Perumas" ujarnya.
Menurut Syarif, secara prinsip keterlibatan pengembang asing akan meningkatkan kapasitas produksi hunian. Terlebih, dua investor tersebut mengklaim memiliki teknologi yang unggul dalam membangun proyek rusunami.
Syarif menjelaskan, dua investor asal China diarahkan untuk membangun rusunami di kota-kota besar ketimbang membangun rumah tapak. Dia menyebut, partisipasi dua investor China itu akan berlangsung dengan skema bisnis komersial (business to business), dan tidak melibatkan pemerintah (goverment to goverment).
Himawan Arief, Direktur Utama Perumnas, membenarkan perseroan tengah melakukan penjajakan dengan investor China. Namun, Perumnas baru melakukan diskusi dengan China Railway.
"Prinsipnya kami terbuka, selama (teknologi) mereka lebih efisien kenapa tidak," katanya kepada Bisnis.
Dia menekankan, Perumnas belum sampai pada tahap perancangan nota kesepahaman. Selain itu, Perumnas juga belum menghitung ongkos produksi jika menggandeng China Railway.
Himawan mengatakan, perseroan memiliki beberapa lahan yang potensial untuk pembangunan proyek rusunami. Lahan tersebut antara lain terletak di Cengkareng dan Kemayoran dengan kapasitas lahan dua hingga sepuluh tower rusunami. Di Kemayotan, Perumnas telah membangun dua menara rumah susun dengan kapasitas 600 unit
Total tabungaan lahan yang dimiliki Perumnas saat ini mencapai sekitar 2.100 hektar. Perumnas juga baru saja membeli 200 hektar lahan di Palembang dan Makassar senilai Rp260 miliar. Secara keseluruhan, hingga akhir tahun Perumnas menargetkan 19.000 unit susun dan 20.000 unit rumah sederhana tapak (RST).
Di sisi lain, Perumnas sebelumnya telah meneken nota kesepahaman dengan China Metallugrical Group Corporation Overseas Company untuk pembangunan kota baru di kawasan Tangerang.
"Kami lihat saja nanti, tiga kali ketemu dengan China juga belum ada yang jalan," tukasnya.