Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Enam Gubernur Rumuskan Strategi Selamatkan Hutan Indonesia

Gubernur dari enam provinsi melakukan pertemuan untuk menindaklanjuti deklarasi Rio Branco yang mereka tandatangani dalam pertemuan tahunan Governor's Climate and Forest Task Force (GCF) atau Satuan Tugas Gubernur untuk Iklim dan Hutan ke-8 di Kota Rio Branco, Brazil, tahun lalu.
Dua warga memotret bunga Rafflesia (Rafflesia Arnoldii) yang sedang mekar di hutan./Antara-Helti Marini S
Dua warga memotret bunga Rafflesia (Rafflesia Arnoldii) yang sedang mekar di hutan./Antara-Helti Marini S

Bisnis.com,JAKARTA- Gubernur dari enam provinsi melakukan pertemuan untuk menindaklanjuti deklarasi Rio Branco yang mereka tandatangani dalam pertemuan tahunan Governor's Climate and Forest Task Force (GCF) atau Satuan Tugas Gubernur untuk Iklim dan Hutan ke-8 di Kota Rio Branco, Brazil, tahun lalu.

Keenam provinsi tersebut adalah Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Papua Barat, dan Papua.

Selain menindaklanjuti komitmen deklarasi, pertemuan ini pula sekaligus untuk menyiapkan peta jalan menuju Konferensi Perubahan Iklim di Paris, pada Desember yang akan datang.

Deklarasi Rio Branco menyepakati pengurangan deforestasi sebesar 80% pada 2020. Dengan menggunakan rujukan deforestasi 2001-2009 dan dukungan pendanaan berbasis kinerja yang layak, memadai, dan berjangka panjang, baik lewat sumber pasar maupun sumber nonpasar, enam provinsi anggota GCF Indonesia menargetkan pengurangan deforestasi dari rata-rata 323.749 hektare menjadi rata-rata 64.749 ha per tahun pada 2020.

Pada pertemuan tahunan di Barcelona Juni lalu, para gubernur sudah membahas langkah-langkah utama untuk mewujudkan komitmen Deklarasi Rio Branco. Langkah tersebut yaitu berencana melibatkan pihak swasta yang lebih besar agar komitmen pengurangan deforestasi juga menjadi bagian dari target mereka sesuai tanggung jawab di suatu wilayah hukum.

Selain itu, para gubernur juga membahas cara-cara terbaik untuk memastikan manfaat bagi masyarakat adat, petani kecil dan komunitas lokal yang hidupnya tergantung pada hutan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ihda Fadila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper