Bisnis.com, BANDUNG—PT Len Industri (Persero) akan mendirikan pabrik kabel fiber optik di Len Technopark, Kab.Subang, dengan nilai investasi sebesar US$100 juta bekerja sama dengan dua perusahaan dari Singapura dan China.
Direktur Utama PT Len Industri Abraham Mose menyatakan investasi tersebut sebagai tahap awal untuk kapasitas kabel fiber optik yang dihasilkan kurang lebih mencapai 1.000 km/bulan dengan satu line mesin.
“Market kita cukup besar, ada sekitar 10.000 km/bulan kebutuhannya di Indonesia. Tentunya segera akan kami tambah kapasitasnya sampai tiga line, kurang lebih per bulan ada 3.000 km/bulan,” katanya seusai acara penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU), Rabu (29/7/2015).
Meski begitu, dia menegaskan melalui pembangunan pabrik kabel fiber optik tersebut pihaknya akan lebih berorientasi pada ekspor dengan menyasar target pasar di Asia Pasifik, dibanding pasar dalam negeri.
Pabrik kabel fiber optik telah dimiliki juga oleh PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) di bawah bendera PT INTI Global Optical Communication, perusahaan joint venture antara anak perusahaan PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS) dengan Global Optic Communication (GOC) asal Korea Selatan.
“Kami tahu ada di PT Inti. Kami melihat pasar yang cukup besar. Kami membangun [pabrik] ini intinya market kami adalah ke Asia Pasifik. Jadi ke sana dulu. Kami lihat di dalam pun kebutuhannya 10.000 km/bulan. Besar sekali,” tutur Abraham.
Atas dasar pengalaman dan kompetensi yang dimiliki masing-masing perusahaan, PT Len menjalin kerja sama dengan Newstar Energy International, Pte. Ltd (NEI) dari Singapura dan Ahcof International Development Co. Ltd dari China untuk membangun pabrik tersebut.
“Perusahaan besar itu banyak. Perusahaan yang punya visi dan bisnis yang sama dengan Len, itu yang kami pilih untuk bisa ekspansi ke luar. Kondisi seperti sekarang, ketika pertumbuhan ekonomi kita melambat, adalah kondisi terbaik untuk ekspor,” paparnya.