Bisnis.com, SURABAYA—PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) melaporkan terjadinya peningkatan intensitas penumpang sebesar 16,8% pada puncak arus balik lebaran 2015 di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Puncak arus balik penumpang kapal laut di Tanjung Perak terjadi pada Sabtu (25/7). Tercatat jumlah embarkasi dan debarkasi pada H+7 Idulfitri di pelabuhan itu mencapai 7 kapal yang memuat 9.225 penumpang.
Ketujuh kapal tersebut mencakup kapal Dorolonda tujuan Balikpapan yang mengantarkan 3.594 penumpang), serta kapal Binaiya dari Pelabuhan Kumai yang menurunkan 1.360 penumpang dan mengantarkan 1.657 penumpang tujuan Sampit.
Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto menyebutkan 5 kapal lainnya adalah Kapal Wihan Sejahtera tujuan Tanjung Priok (271 penumpang naik), dan kapal Dharma Kencana III dari Kumai (38 penumpang turun dan 273 penumpang naik).
Kapal Kirana IX dari Batulicin (420 penumpang turun dan 542 penumpang naik menuju Makassar), Kapal Niki Sae dari Banjarmasin (63 penumpang turun dan 215 penumpang naik), serta Kapal Titian Nusantara dari Banjarmasin (40 penumpang turun dan 752 naik).
Edi menjelaskan terdapat satu kapal yang mengalami penundaan jadwal keberangkatan akibat keterlambatan kedatangan. Kapal tersebut dijadwalkan memberangkatkan penumpang dari Tanjung Perak pada Sabtu, tapi terpaksa ditunda hingga Minggu.
“Kapalnya yaitu KM Sinabung tujuan Makassar, Bau-Bau, Ambon, Ternate, dan Bitung berkapasitas 2.528 penumpang,” jelasnya, Senin (27/7/2015). Bagaimanapun, dia menegaskan Tanjung Perak masih menjadi pilihan utama pemudik asal Indonesia timur.
Hal itu tercermin dari naiknya angka pemudik yang tiba dan berangkat. Terhitung, sejak H-15 Idulfitri (2/7/2015) hingga hari H (17/7/2015), total penumpang kapal laut yang melalui pelabuhan di Surabaya Utara itu mencapai 82.313 orang.
“Angka tersebut naik 4,5% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 78.765 orang. Hingga H+7 lebaran, total penumpang mencapai 113.776 orang, naik 16,8% dari tahun lalu sejumlah 97.370 orang,” jelas Edi.
Dia menambahkan dari jumlah tersebut, tercatat sebanyak 77.264 merupakan penumpang turun dan 36.512 adalah penumpang naik. Pelindo III memprediksi kepadatan arus balik di Tanjung Perak masih akan terus berlangsung hingga H+30 Idulfitri.
Pasalnya, kata Edi, sebagian besar penumpang kapal laut bekerja pada sektor nonformal. “Sehingga, selama lebaran selalu dimanfaatkan untuk menikmati libur panjang di kampung halamannya.”
Berdasarkan catatan Pelindo III, pemudik terbanyak dari Tanjung Perak berasal dari Makassar, Batulicin, Banjarmasin, Balikpapan, Kumai, dan Sampit. Setidaknya terdapat 38 kapal yang disiagakan untuk melayani arus mudik-balik pada lebaran tahun ini.
Akhir pekan lalu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan telah melakukan tinjauan langsung arus mudik dan balik di Tanjung Perak. Mantan Dirut PT KAI (Persero) itu meninjau salah satu kapal yang mengangkut penumpang arus balik, yaitu KM Awu tujuan Kumai.
Dalam pantauannya, dia mengaku masih memberikan toleransi terhadap kondisi overkapasitas di kapal milik PT Pelni (Persero) tersebut. Pasalnya, akhir pekan lalu merupakan puncak arus mudik di berbagai pelabuhan nasional.
“Yang terpenting adalah keselamatan saat membawa penumpang ke pelabuhan tujuan. KM Awu ini membawa penumpang hingga 155% dari batas kapasitasnya,” jelasnya di Surabaya.