Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mudik Gratis Sekali Jalan Dituding Picu Kepadatan Arus Balik

Penyelenggaraan fasilitas mudik gratis sekali jalan dinilai turut memicu peningkatan volume kendaraan pada arus balik Lebaran 2015.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan/Ilustrasi
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan/Ilustrasi

Bisnis.com, SEMARANG – Penyelenggaraan fasilitas mudik gratis sekali jalan dinilai turut memicu peningkatan volume kendaraan pada arus balik Lebaran 2015.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menuturkan tidak semua fasilitas gratis bagi pemudik itu diberikan untuk pergi-pulang. Sejumlah besar badan usaha, ungkapnya, hanya menyediakan layanan gratis untuk mudik saja.

Hal itu, jelasnya, berbeda dengan program mudik gratis yang ditawarkan Kemenhub, baik dengan bus maupun kapal laut.

“Pemerintah kan mengadakan mudik gratis pulang-pergi. Orang bisa daftar sekalian pada saat mudik.  Nah, banyak perusahaan atau kegiatan mudik gratis swasta hanya satu jalan, saya ga bilang semua, tapi banyak,” ungkapnya di sela-sela peninjauan arus balik di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kamis (23/7/2015).

Kondisi tersebut, sambung Jonan, dinilai turut bersumbangsih pada peningkatan volume kendaraan pada arus balik. Hal itu, jelasnya, nampak pada kondisi jalan yang lebih padat pada arus balik ketimbang arus mudik Lebaran 2015.

“Makanya ada yang sampai 8 jam di Pansela [Jalur Pantai Selatan Jawa], Jawa barat, antrian kendaraan panjang,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper